Suara.com - Sebuah "asteroid" yang terlihat oleh teleskop Hawaii bulan lalu dan ditambahkan ke penghitungan resmi, akhirnya terungkap. Disinyalir, benda misterius ini kemungkinan adalah sampah luar angkasa dari pendaratan di bulan yang gagal 54 tahun lalu.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa objek tersebut, yang dikenal sebagai "asteroid 2020 SO", sedang menuju planet kita dan akan ditangkap oleh gravitasi Bumi pada pertengahan November mendatang.
Ini akan menghabiskan sekitar empat bulan mengelilingi Bumi, para ahli percaya, sebelum menembak kembali ke orbitnya sendiri di sekitar matahari Maret mendatang.
Tetapi pakar asteroid terkemuka NASA mengatakan, dia sekarang percaya itu bukan asteroid. Dia yakin itu adalah bagian dari roket.
"Saya sangat kaget tentang ini. Ini menjadi hobi saya untuk menemukan salah satunya dan menarik tautan seperti itu, dan saya telah melakukannya selama beberapa dekade sekarang," kata Paul Chodas kepada The Associated Press, dilansir laman Independent, Selasa (13/10/2020).
Chodas berspekulasi bahwa objek tersebut sebenarnya adalah roket bagian atas Centaur yang berhasil mendorong pendarat Surveyor 2 NASA ke bulan pada 1966, sebelum akhirnya dibuang.
Pendarat itu akhirnya menabrak bulan setelah salah satu pendorongnya gagal menyala dalam perjalanan ke sana.
Roket, sementara itu, menyapu bulan dan mengorbit mengelilingi matahari sebagai sampah yang dimaksudkan, tidak pernah terlihat lagi, mungkin sampai sekarang.
Bulan lalu, para ilmuwan di Hawaii menemukan objek tak terduga saat melakukan pencarian yang dimaksudkan untuk melindungi planet kita dari bebatuan kiamat.
Baca Juga: NASA Siap Ungkap Rahasia Asteroid Bennu yang Bisa Menabrak Bumi
Itu ditambahkan ke penghitungan asteroid dan komet dari Pusat Planet Kecil Persatuan Astronomi Internasional yang ditemukan di tata surya kita, hanya 5.000 di bawah 1 juta tanda.
Objek tersebut diperkirakan berukuran sekitar 26 kaki. Dan menariknya, orbitnya hampir melingkar mengelilingi matahari sangat mirip dengan Bumi, tidak biasa untuk sebuah asteroid.
“Bendera nomor satu,” kata Chodas, yang merupakan direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan.
Objek tersebut juga berada di bidang yang sama dengan Bumi, tidak miring ke atas atau ke bawah. Terakhir, ia mendekati Bumi dengan kecepatan 1.500 mph, yang dianggap lambat menurut standar asteroid.
Saat objek semakin dekat, para astronom harus dapat memetakan orbitnya dengan lebih baik dan menentukan seberapa banyak objek tersebut didorong oleh radiasi dan efek termal sinar matahari.
Begitulah cara astronom biasanya membedakan antara asteroid dan sampah antariksa seperti bagian roket yang ditinggalkan, karena keduanya hanya muncul sebagai titik bergerak di langit.
"Kemungkinan ada lusinan asteroid palsu di luar sana, tetapi gerakan mereka terlalu tidak tepat atau campur aduk untuk mengkonfirmasi identitas buatan mereka," kata Chodas.
Tag
Berita Terkait
-
Hari Ini, Asteroid Seukuran Bus Akan Melintasi Bumi Lebih Dekat
-
Hampiri Bumi Jelang Natal, Objek Antariksa Ini Diyakini Bukan Asteroid
-
Ini Alasan Burung Selamat dari Dampak Asteroid 66 Juta Tahun Lalu
-
Jepang Tetapkan Asteroid Pilihan Misi Hayabusa 2 Selanjutnya
-
Tak Banyak yang Tahu! Pekan Ini Ada Dua Asteroid Segede Bus Mendekati Bumi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
7 Tablet RAM 16 GB Harga Rp1 Jutaan, Baterai Super Awet Spek Dewa
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa yang Cocok untuk Pelajar SMA
-
Cara Ikut Program Telkomsel Viu, Nonton Streaming Makin Seru
-
5 HP dengan Kamera Selfie Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Harga Rp1 Jutaan
-
Sharp Tancap Gas di Kelas Premium! AQUOS sense10 dan R10 Resmi Meluncur, Andalkan AI dan Layar IGZO
-
Game Dead Island 3 Sedang Digarap, Diprediksi Siap Rilis 2028
-
GoTo Hadirkan Bursa Kerja Mitra Gojek, Platform Digital Pembuka Peluang Karier Baru
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember 2025, Ada Emote dan Skin SG2 Gratis
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern
-
Sasar Kelas Menengah, Realme 16 Pro Series Pamer Desain 'Urban Wild'