Suara.com - Setelah mendapatkan sanksi serta larangan dari AS terkait penggunaan Android secara penuh, Huawei mengembangkan sistem operasi perusahaan yang disebut HarmonyOS. Pada hari ini (16/12/2020) Huawei secara resmi merilis Beta Developer HarmonyOS 2.0 untuk smartphone atau HP pintar.
Ini merupakan rilis versi beta dari ROM baru yang ditargetkan khusus untuk developer aplikasi.
Peluncuran tersebut membuat HarmonyOS selangkah lebih dekat untuk digunakan konsumen secara komersial.
Saat ini, HarmonyOS masih diaplikasikan pada smart TV di mana perangkat juga telah dipasarkan secara komersial. Sementara itu, HarmonyOS 2.0 diharapkan dapat dibenamkan pada smartphone, mobil pintar hingga perangkat PC.
Menurut keterangan dari President Consumer BG Software Department Huawei, Wang Chenglu, pada 2020 ini, telah ada perusahaan seperti Midea, Joyoung, Boss Electronics, dan Puffin Technology yang semuanya telah merilis produk dengan HarmonyOS.
Dikutip dari Gizmochina, Huawei berambisi menargetkan 100 juta perangkat dari 40 merek utama dapat dibekali dengan sistem operasi buatan mereka pada 2021 mendatang.
Saat ini, aktivitas perekrutan uji publik versi beta telah diluncurkan oleh Huawei. Developer serta mitra dapat mendaftar untuk berpartisipasi secara gratis.
Namun langkah awal tersebut hanya terbuka untuk Mate 30 series, P40 series dan tablet MatePad Pro. Perusahaan menambahkan bahwa kita dapat mengharapkan HP pintar dengan HarmonyOS tersedia ke konsumen publik pada 2021 mendatang.
Awalnya, HarmonyOS dirancang untuk Internet of Everything yang dapat diadaptasikan pada banyak perangkat sekaligus.
Baca Juga: Masuk Indonesia, Harga Huawei Mate 40 Pro Tembus Rp 16 Juta
Misalnya, dengan HarmonyOS, aplikasi JD bisa berjalan di smart TV, lemari es dan perangkat lain yang dilengkapi layar.
Dengan demikian, ratusan juta perangkat termasuk mobil yang dilengkapi dengan layar pintar dapat menjalankan aplikasi JD atau aplikasi lain. Setelah sanksi dari AS, Huawei semakin fokus mengembangkan HarmonyOS di mana mereka diyakini juga berharap bahwa nantinya sistem operasi itu bisa secara perlahan menggantikan Android.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Sharp Bangun Ekosistem Teknisi HVAC Masa Depan lewat Kompetisi AC Installer Championship 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 22 September: Ada Bundle Trouble dan Tiket Luck Royale
-
Ilmuwan Temukan Mekanisme Biologis untuk Perkuat Tulang, Harapan Baru untuk Penderita Osteoporosis
-
Riset: Shopee Jadi Ecommerce Favorit Orang Indonesia 2025, Unggul Telak dari TikTok Shop dkk
-
8 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik 2025, Spek Kencang untuk Semua Kebutuhan
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Ubah Foto Sendiri Ala Model Majalah
-
25 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 22 September 2025, Waktunya Borong Pemain Real Madrid Limited
-
3 HP Oppo Terbaru Rp2 Jutaan di September 2025: Fitur Canggih, Baterai Awet
-
18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 September: Ada Pemain 111 dan Ribuan Gems
-
20 Kode Redeem FF 22 September 2025 Bikin Hepi: Zombie Samurai Menanti, Skin Senjata Paling Dinanti