Suara.com - Para ilmuwan di badan antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini mengumumkan hasil studi mereka tentang gempa matahari, salah satu peristiwa yang belum banyak diketahui, khususnya terkait asal-muasalnya.
Seperti diwartakan CNet, Rabu (6/1/2020) NASA telah meneliti sebuah gempa matahari yang pertama kali terdeteksi pada 2011 silam. Data-data dari penelitian itu menunjukkan bahwa sumber gempa matahari berbeda
"Peristiwa mirip gempa bumi ini melepaskan energi akustik dalam bentuk gelombang di permukaan di Matahari, mirip seperti gelombang di permukaan danau, beberapa menit setelah terjadinya suar matahari," terang NASA dalam pernyataanya awal pekan ini.
Suar matahari adalah ledakan cahaya, energi, dan material yang terlihat di atmosfer luar Matahari.
Tadinya para ilmuwan menduga bahwa gempa matahari disebabkan oleh kekuatan di atmosfer luar. Tetapi data yaang diperoleh dari satelit pemantau Matahari bernama Solar Dynamics Observatory (SDO) menunjukkan bahwa sumber gempa matahari berasal dari bawah permukaan induk tata surya kita tersebut.
Data SDO menunjukkan bahwa gempa matahari itu bersumber dari sebuah titik yang berada 1.130 km di bawah permukaan Matahari. Hasil studi atas data-data ini diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters pada Desember kemarin.
Kini para ilmuwan berharap meneliti fenomena misterius tersebut jika terjadi lagi gempa matahari seperti pada 2011 lalu.
Berita Terkait
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
Sesar Lembang: Benarkah Ancaman Gempa Besar Mengintai Bandung Raya?
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumenep M 6.5: Sesar Aktif Bawah Laut, Mekanisme Thrust Fault
-
Peringatan 16 tahun Gempa Padang
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Call Of Duty: Black Ops 7 Beta Resmi Dibuka, Ada Mode Zombie dan Multiplayer Baru
-
Update Daftar HP Infinix 1 Jutaan di Oktober 2025, Lengkap Rekomendasi HP Murah Terbaik
-
44 Kode Redeem FF MAX Terbaru 5 Oktober 2025, Kesempatan Klaim Skin Scar hingga AK47 Gratis
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 106-113 Gratis
-
Xiaomi 15T Series Resmi Perdana Dijual Serentak di 14 Kota: Rasakan Mobile Photography Profesional
-
11 Kode Redeem FF Terbaru 4 Oktober 2025, Banjir Skin Gratis dan Emote Sultan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025: Skuad Auto Gacor, Klaim Ballon d'Or
-
7 Prompt Gemini AI Foto Malam Mingguan Bareng Pacar di Tempat Romantis
-
Daftar HP Rp1 Jutaan Oktober 2025: Ramah di Kantong, Spek Tetap Berjaya
-
Sony Luncurkan FE 100mm F2.8 Macro GM OSS: Lensa Makro Telefoto Medium Pertama dalam Seri G Master