Suara.com - Pada pertengahan April lalu, para ilmuwan melaporkan semakin banyak harimau dan singa di Amerika yang terkena infeksi virus Corona (Covid-19). Kini, beberapa gorila di kebun binatang San Diego dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini menjadi kasus pertama kera besar di penangkaran yang tertular virus.
Pada Senin (11/1/2021), pejabat di San Diego Zoo Safari Park mengatakan bahwa delapan gorila diyakini terinfeksi virus Corona.
Setidaknya ada dua gorila yang dinyatakan positif dan staf yang bekerja di sana berasumsi bahwa semua gorila dapat terinfeksi.
Sebelumnya pada 6 Januari, staf kebun binatang memperhatikan dua gorila mengalami batuk.
Pengujian yang dilakukan terhadap sampel feses dari gorila kemudian mengungkapkan adanya Covid-19.
"Selain sesak dan batuk, gorila dalam keadaan baik-baik saja. Gorila-gorila itu tetap dikarantina bersama dan tetap makan serta minum. Kami berharap mereka bisa sembuh total," kata Lisa Peterson, direktur eksekutif San Diego Zoo Safari Park, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (13/1/2021).
Peterson percaya bahwa gorila tertular virus dari anggota staf yang positif Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala.
Tampaknya, ini menjadi kasus penularan alami Covid-19 pertama yang ditemukan pada kera besar.
Baca Juga: Terdeteksi! Ada Goyangan Misterius di Kutub Mars
Tetapi, beberapa hewan lain juga dilaporkan dapat tertular Covid-19, termasuk kucing, anjing, dan mink.
Sebelumnya, pada awal Oktober, para ilmuwan di University College London (UCL) telah memperingatkan bahwa mamalia rentan tertular Covid-19.
Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports, tersebut melaporkan bukti bahwa 26 hewan yang secara teratur bersentuhan dengan manusia mungkin rentan terhadap infeksi.
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana lonjakan protein Covid-19 dapat berinteraksi dengan protein ACE2 yang melekat padanya ketika menginfeksi manusia.
Fokus penelitian tersebut adalah apakah mutasi protein ACE2 pada 215 hewan yang berbeda, akan mengurangi stabilitas kompleks pengikatan antara protein virus dan protein inang.
Para ahli menemukan bahwa untuk beberapa hewan seperti domba dan kera besar, protein akan mampu mengikat bersama sekuat yang dilakukan ketika virus menginfeksi manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rilis Maret 2026: Remake Assassins Creed Black Flag Hadirkan Upgrade Grafis dan Gameplay Modern
-
Permudah Pembuatan Iklan: Meta Tambahkan Fitur AI Baru, Makin Praktis!
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 26 November: Raih Skin Digimon, Diamond, dan Bundle Keren
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 November: Klaim Glorious 112-115 dan Reward Kejutan
-
Cara Mematikan Mode Senyap iPhone, Dijamin Suara Notifikasi Muncul Lagi
-
4 Rekomendasi Smartwatch yang Paling Akurat Hitung Langkah Kaki, Andalan Diajak Jalan dan Lari
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
OPPO Find X9 Series Tantang Dunia: Buktikan Sendiri Kekuatan Kamera 120x Zoom dan 200MP di Atas Bus
-
Bocoran Gameplay Prince of Persia: Sands of Time Remake, Karakter Farah Makin Kuat
-
WhatsApp Segarkan Fitur Tentang: Lebih Mudah Diakses, Lebih Fleksibel, dan Lebih Personal