Suara.com - Penelitian terbaru menyebut bahwa ekstrak ganja dapat menurunkan risiko kematian akibat virus Corona (Covid-19), dengan mencegah sistem kekebalan pasien yang tidak berfungsi menyerang tubuhnya sendiri.
Dalam banyak kasus Covid-19 yang parah, badai sitokin atau proses di mana sistem kekebalan menjadi rusak dan menyerang jaringan yang sehat, telah terbukti fatal dan menemukan cara untuk merekam proses tersebut menjadi prioritas dokter.
Sekarang, para peneliti di University of Lethbridge telah menyelidiki bagaimana ekstrak dari tanaman Cannabis sativa berinteraksi dengan sitokin.
Tim ilmuwan menemukan tiga strain yang sangat efektif dalam mengurangi tingkat dua bahan kimia yang memainkan peran integral dalam badai sitokin.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Research Square, para peneliti memiliki lebih dari 200 varian ganja dan mempersempitnya menjadi tujuh varian untuk penelitian.
"Dalam studi ini, kami mengidentifikasi tiga ekstrak yang merupakan strain yang sangat baik. Beberapa strain yang diidentifikasi dalam penelitian sebelumnya juga cukup bagus," kata Dr Olga Kovalchuk, salah satu penulis penelitian, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (19/1/2021).
Ketiga strain tersebut hanya dikenal sebagai nomor empat, delapan, dan 14.
Para ilmuwan mencatat bahwa badai sitokin tetap ada bahkan setelah virus dibasmi dari dalam tubuh dan dapat menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) yang bisa menjadi penyakit fatal.
Ini juga dapat menyebabkan fibrosis paru-paru, yaitu ketika jaringan paru-paru menjadi rusak dan memiliki jaringan parut sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Waspada! Penggunaan Ganja Dapat Mengurangi Potensi Hamil Hingga 41%
"Ketika kami mulai membaca literatur tentang apa yang mendorong ARDS, sangat jelas bahwa itu didorong oleh molekul yang sama yang terlibat dalam banyak penyakit autoinflamasi dan autoimun. Salah satunya adalah interleukin-6 (IL-6) dan yang lainnya disebut tumor necrosis factor alpha (TNF-a)," jelas Dr Kovalchuk.
Dalam eksperimen yang dilakukan pada model jaringan kulit manusia 3D, yang dirancang untuk meniru tubuh manusia, para peneliti menemukan tiga ekstrak ganja yang menurunkan kadar IL-6 dan TNF-a.
Penelitian ini menggunakan tanaman ganja yang dibudidayakan secara profesional dan diekstraksi dengan hati-hati serta diterapkan pada model.
Meski temuan ini menggunakan ganja, para ilmuwan menegaskan tidak berarti merokok ganja atau menggunakan minyak CBD menawarkan perlindungan apa pun terhadap Covid-19.
Dr Kovalchuk dan tim sebelumnya juga menemukan bahan kimia ganja mungkin dapat mencegah Covid-19 menginfeksi sel manusia.
Para ahli berniat untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mendapatkan perawatan berbasis ganja dalam uji klinis untuk melihat apakah ganja efektif merawat pasien Covid-19 yang parah dalam perawatan intensif.
Berita Terkait
-
MK Tolak Gugatan Penanam Ganja di Rumah, Ini Penjelasannya
-
Ilmuwan Temukan Planet Super Earth, Mengorbit Bintang Tertua di Bimasakti
-
Bukan Sampah, Justru Ini Penyumbang Mikroplastik Terbesar di Kutub Utara
-
Asyik Hisap Lintingan di Kafe, Dua Pria di Tanjungpinang Diamankan Polisi
-
Kata Terakhir Sang Ibu Sebelum Ditembak Anaknya Sendiri: Aku Menyayangimu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan