Suara.com - Penyebaran mikroplastik yang terus berkembang, perlahan mulai mendapatkan lebih banyak perhatian. Penelitian terbaru mengungkap bahwa mikroplastik sebagian besar bukan berasal dari sampah, melainkan pakaian manusia.
Studi yang dipimpin peneliti polusi laut Peter Ross dari Ocean Wise Conservation Association di Kanada itu, menganalisis distribusi mikroplastik di Samudra Arktik.
Juga mengambil sampel kontaminan di air laut dekat permukaan pada 71 lokasi di seluruh Eropa dan Amerika Utara, termasuk Kutub Utara.
Para ahli mengumpulkan sampel mikroplastik di kedalaman 3 hingga 8 meter.
Selain itu, para ilmuwan juga mengambil sampel di kedalaman yang jauh lebih rendah di Laut Beaufort, tepatnya di utara Alaska dan Kanada dengan mengumpulkan mikroplastik di kedalaman paling rendah 1.015 meter.
Dilansir dari Science Alert, Kamis (14/1/2021), tim ilmuwan mengatakan, meskipun mikroplastik diketahui telah menyebar ke wilayah yang paling terpencil di dunia, namun mekanisme yang mendasari distribusi dan skala kontaminasi masih belum jelas.
Menggunakan spektrometri inframerah transformasi Fourier untuk memastikan jumlah rata-rata mikroplastik di seluruh Kutub Utara.
Hasilnya sekitar 40 partikel mikroplastik per meter kubik air laut dengan 92,3 persen adalah serat mikroplastik dan 73,3 persen adalah poliester.
"Kelimpahan partikel berkorelasi dengan garis bujur, dengan hampir tiga kali lebih banyak partikel di Kutub Utara bagian timur, dibandingkan dengan di barat. Pergeseran dari timur ke barat menunjukkan potensi pelapukan serat dari sumbernya," tulis para ilmuwan dalam penelitian yang diterbitkan di Nature Communications.
Baca Juga: Ilmuwan Klaim Bakteri dalam Usus Ini Dapat Lawan Infeksi Covid-19
Para peneliti berpikir bahwa serat poliester dikirim ke Samudra Arktik timur dari Samudra Atlantik dan mungkin melalui transportasi atmosfer dari selatan.
Kemudian terurai menjadi potongan-potongan kecil saat terdegradasi dan pindah ke Kutub Utara barat.
Mikroplastik terbanyak yang ditemukan adalah serat tekstil dalam air limbah rumah tangga, dengan poliester dan serat sintetis yang terlepas dari pakaian saat dicuci, sebelum dialirkan ke saluran air yang mengangkut kontaminan ke laut.
Menurut perkiraan para ahli, satu pakaian dapat melepaskan jutaan serat selama pencucian biasa dan pabrik pengolahan air limbah dapat melepaskan lebih dari 20 miliar mikrofiber setiap tahun.
Berita Terkait
-
Waduh! Penurunan Tanah Akan Pengaruhi 19 Persen Populasi Dunia pada 2040
-
Pertama Kalinya, Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Plasenta Manusia
-
Mirip Beruang, Manusia Purba juga Lakukan Hibernasi
-
Mikroplastik Ditemukan di Plasenta, Dokter: Ini Seperti Bayi Cyborg
-
Berusia 81 Tahun, Hewan Ini Dapat Gelar Ikan Terumbu Tertua di Dunia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Empat Tim Esports Indonesia Siap Tempur di APAC Predator League 2026
-
7 Tips Memilih Smartwatch yang Tepat untuk Android, iPhone, dan Gaya Hidup
-
Turnamen Internasional Free Fire FFWS Global Finals 2025 Cetak Rekor Dunia
-
Adu HP POCO C85 vs Vivo Y28: Dibekali Baterai 6000 mAh Kamera 50 MP Tapi Harga Beda Jauh?
-
Buriram United Esports Juara Dunia FFWS Global Finals 2025 Free Fire
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 November: Raih 6.000 Gems dan 15 Juta Koin
-
5 CCTV 360 Derajat untuk Jangkauan Luas, Harga Mulai Rp150 Ribuan
-
5 Tablet dengan Fitur NFC Paling Murah, Transaksi Digital Jadi Mudah
-
4 Smartwatch dengan Layar AMOLED Paling Murah, Tetap Jernih di Bawah Sinar Matahari
-
Mengenal Jinlin Crater, Kawah Modern Terbesar di Bumi