Suara.com - Pendiri sekaligus CEO Huawei Ren Zhengfei menyatakan kesediaannya berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
Dari pertemuan itu, dia berharap adanya kebijakan terbuka dari AS untuk Huawei.
"Saya akan menyambut panggilan dari Biden. Saya akan berbicara dengannya tentang perkembangan umum. AS dan China perlu mengembangkan ekonomi mereka, karena ini baik untuk masyarakat dan keseimbangan keuangan kami," kata Zhengfei, dikutip dari The Verge, Rabu (10/2/2021).
Menurut Zhengfei, apabila pemerintah Biden mengizinkan perusahaan AS untuk memasok barang ke pelanggan China, maka itu akan memberikan peluang bagi kinerja keuangan mereka.
Sebaliknya, jika produksi Huawei meningkat, maka perusahaan AS dapat menjual barang produksi mereka jadi lebih banyak.
"Ini adalah win-win solution. Saya yakin pemerintah baru akan mempertimbangkan kebijakan mereka. Kami masih berharap dapat membeli banyak komponen, suku cadang, dan mesin. Sehingga perusahaan AS juga dapat berkembang dengan ekonomi China," kata Zhengfei.
Sebagai informasi, Huawei saat ini tidak dapat melakukan bisnis dengan perusahaan AS.
Hal ini dikarenakan Presiden Trump telah menempatkan Huawei dalam daftar hitam Departemen Perdagangan AS dengan alasan adanya ancaman keamanan nasional.
Akibatnya, Huawei tidak dapat menggunakan sistem operasi Android dari Google, yang berujung pada terhambatnya bisnis smartphone mereka di luar China.
Baca Juga: Figur Wayang Kulit Joe Biden dan Kamala Harris di Solo
Untuk menyelamatkan bisnisnya, Huawei memutuskan untuk menjual anak perusahaan, Honor.
Sempat ada isu jika Huawei ingin melakukan hal yang sama untuk divisi smartphone-nya, kemudian itu dibantah langsung oleh Zhengfei.
Ren juga menyebut iPhone 12 menjadi smartphone terbaik di dunia dan membantu mereka untuk mengembangkan jaringan 5G Huawei.
"Banyak pengguna perangkat kelas atas di Eropa menggunakan iPhone, dan ponsel tersebut beroperasi dengan baik di jaringan 5G kami yang berada di Eropa," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Nokia 130 Music dan Nokia 150 Music, Berdesain Vintage dan Ramah di Kantong
-
LG Edukasi Anak-anak Ubah Sampah Elektronik jadi Karya Bernilai
-
10 Twibbon Hari Tani Nasional: Keren dan Inspiratif, Langsung Pasang di Foto
-
Acer Perkenalkan Predator dan Nitro Series Terbaru : Laptop Gaming Tipis dengan Performa Buas!
-
7 Prompt Gemini AI Foto Bareng Ibu, Tampak Asli Bikin Terharu
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 24 September 2025, Kesempatan Klaim M1887 dan M1014 Gratis
-
Acer Memperluas Rangkaian Laptop AI dengan Copilot+ PC Terbaru di Jajaran Swift dan Aspire 14 AI
-
Jadi Streamer Twitch Top 2025, Berapa Penghasilan Kai Cenat?
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
-
Samsung Galaxy Tab A11 Resmi, Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan