Suara.com - Joe Biden mengkritik kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar dan berjanji bahwa Amerika Serikat akan selalu membela dan mendukung demokrasi dan menjatuhkan sanksi.
Menyadur Sky News, Selasa (2/2/2021) Presiden AS menyampaikan kritikannya setelah militer Myanmar menahan Aung San Suu Kyi bersama dengan pejabat senior lainnya.
Joe Biden juga mengancam akan menjatuhkan sanksi baru kepada negara tersebut, setelah dicabut selama satu dekade terakhir karena kemajuan demokrasi yang telah dibuat.
"Dalam demokrasi, kekerasan tidak boleh berusaha untuk mengesampingkan keinginan rakyat atau berusaha untuk menghapus hasil pemilihan yang kredibel." jelas Joe Biden dalam sebuah pernyataan.
"Selama hampir satu dekade, rakyat Burma telah terus bekerja untuk menetapkan pemilihan umum, pemerintahan sipil, dan transfer kekuasaan secara damai. Kemajuan itu harus dihormati." tegasnya.
Biden juga mengimbau masyarakat internasional untuk "menekan militer agar segera melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut, membebaskan para aktivis dan pejabat yang telah mereka tangkap, mencabut semua pembatasan telekomunikasi, dan menahan diri dari kekerasan terhadap warga sipil".
"Amerika Serikat memperhatikan orang-orang yang berdiri bersama rakyat Burma (Myanmar) di saat-saat sulit ini. Kami akan bekerja dengan mitra kami di seluruh kawasan dan dunia untuk mendukung pemulihan demokrasi dan supremasi hukum, serta meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab untuk membatalkan transisi demokrasi Burma." jelas Biden.
"Amerika Serikat akan membela demokrasi di mana pun ia diserang." tegas Biden.
Perserikatan Bangsa-Bangsa khawatir kudeta itu akan memperburuk situasi bagi ratusan ribu Muslim Rohingya yang masih berada di negara bagian Rakhine setelah militer melakukan tindakan keras pada 2016.
Baca Juga: Profil Aung San Suu Kyi, Penasihat Negara Myanmar Ditangkap Militer
"Ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang tetap di Negara Bagian Rakhine, termasuk 120.000 orang yang dikurung di kamp, mereka tidak dapat bergerak bebas dan memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan dasar.
"Jadi ketakutan kami adalah bahwa peristiwa tersebut dapat membuat situasi menjadi lebih buruk bagi mereka." Juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Inggris telah memanggil duta besar Myanmar di London setelah Boris Johnson ikut mengutuk kudeta. "Suara rakyat harus dihormati dan para pemimpin sipil dibebaskan." jelas Perdana Menteri Inggris.
Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan kepada duta besar Kyaw Zwar Minn bahwa "Inggris akan bekerja dengan mitra dan memastikan kembalinya demokrasi secara damai".
Perdana Menteri juga memperingatkan warganya yang berada di Myanmar untuk menjaga keamanan dan tetap tinggal di rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi: Prabowo Tegaskan Bukan Hanya Polri yang Dikaji
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional