Suara.com - Para ilmuwan sebelumnya telah lama sepakat bahwa dinosaurus dimusnahkan oleh "penabrak Chicxulub", yang menyebabkan kawah besar di lepas pantai Meksiko.
Tim ahli juga setuju dengan dampak yang ditimbulkannya, yang memusnahkan hampir tiga perempat kehidupan di Bumi. Namun, yang masih menjadi misteri adalah apa dampak sebenarnya yang ditimbulkan.
Para ilmuwan tidak tahu apakah benda itu adalah komet atau asteroid, dari mana asalnya atau bagaimana benda itu bisa menghantam Bumi dengan kekuatan begitu dahsyat.
Dengan menjawab pertanyaan tersebut tidak hanya akan menjelaskan tentang akhir dari dinosaurus, tetapi juga tentang keadaan tata surya dan Bumi.
Penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, para ahli dari Harvard University mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Para ahli menganalisis data pada objek yang terbang di sekitar tata surya, serta simulasi bagaimana gravitasi akan mendorongnya.
Tim ilmuwan mengklaim telah menemukan cara untuk menjelaskan bagaimana Bumi bisa dihantam seperti itu.
Para ilmuwan berpendapat bahwa perjalanan objek yang memusnahkan dinosaurus dimulai di awan Oort, cangkang komet yang berada di tepi tata surya.
Sebongkah komet terlempar dari jalur gravitasi Jupiter dan mengirimnya terbang menuju Matahari, yang memecah batu menjadi beberapa bagian.
Baca Juga: Asteroid Seukuran Jembatan Golden Gate Akan Lewati Bumi Bulan Depan
Komet semacam itu membutuhkan banyak waktu untuk mengelilingi Matahari. Para ilmuwan menjulukinya sebagai penggembala Matahari dan komet berperiode panjang.
"Komet itu sangat dekat dengan matahari sehingga bagian yang lebih dekat ke matahari merasakan tarikan gravitasi yang lebih kuat daripada bagian yang lebih jauh dari matahari, menyebabkan gaya pasang surut," kata Siraj, mahasiswa sarjana yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Hal itu menyebabkan peristiwa yang disebut gangguan pasang surut sehingga komet besar yang datang sangat dekat dengan Matahari pecah menjadi komet yang lebih kecil.
Pada dasarnya, dalam perjalanan komet saat pecah keluar, ada kemungkinan statistik bahwa komet ini menghantam Bumi.
Namun, ini bertentangan dengan salah satu teori utama lainnya tentang asal-usul penabrak Bumi itu berasal. Yang lain mengatakan itu adalah bagian dari asteroid yang lebih besar yang berasal dari sabuk asteroid antara Jupiter dan Mars.
Dilansir dari Independent, Selasa (16/2/2021), makalah baru menunjukkan objek yang memulai hidupnya di awan Oort lebih layak sebagai bagian dari susunannya.
Berita Terkait
-
Lapan Bandingkan Suara Ledakan Buleleng dengan Peristiwa Asteroid Bone 2009
-
Suara Ledakan Buleleng Diduga Dipicu Jatuhnya Asteroid
-
Lapan: Diduga Asteroid Picu Suara Ledakan Buleleng
-
Suara Ledakan di Buleleng Masih Misterius, Terdeteksi Sensor Gempa BMKG
-
Pertama Kalinya, Ilmuwan Deskripsikan Lubang Anus Dinosaurus
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
EA Sebut Peluncuran Tersukses, Battlefield 6 Terjual 7 Juta Kopi
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Cara Jitu Bedakan Service Center Modena Asli vs. Palsu
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 17 Oktober 2025: Klaim Skin AK47 Draco dan SG2
-
Antusiasme Pembeli iPhone 17 Pertama RI: Rela Antre Berjam-jam, Kompak Pilih Cosmic Orange
-
33 Tips Jitu Merawat Laptop Agar Awet Bertahun-Tahun, Anti Rusak dan Overheat!
-
Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
-
Sony Pernah Pertimbangkan Kolaborasi dengan Tencent di Last of Us
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
-
HyperOS 3 Hadir! 6 HP Xiaomi Ini Kebagian Duluan, Kapan Giliran Indonesia?