Suara.com - Tim ilmuwan internasional berkolaborasi dalam studi material dari kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatan, mencocokkan tanda kimiawi debu meteorit di dalam bebatuannya, dengan batas geologi yang mewakili peristiwa kepunahan dinosaurus.
Kawah Chicxulub merupakan kawah kuno yang terbentuk sebagai akibat dari tabrakan asteroid yang dikenal sebagai penabrak Chicxulub.
Para ilmuwan percaya bahwa tumbukan batuan antariksa di kawah ini telah menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Science Advances, tampaknya menjadi tanda yang jelas bahwa lapisan tipis debu yang mengendap di kerak Bumi 66 juta tahun yang lalu berasal dari peristiwa tabrakan di tempat tersebut.
Penelitian ini dipimpin oleh Sean Gulick, ahli geologi dari University of Texas dan Joanna Morgan, ahli geosains dari Imperial College London.
Dilansir dari Science Alert, Senin (1/3/2021), Gulick memimpin ekspedisi pada 2016 untuk mengambil sampel batuan yang hancur dari lebih dari setengah kilometer ke dalam cincin puncak kawah.
Empat laboratorium berbeda melakukan analisis pada sampel.
Hasilnya tidak hanya memberikan informasi tentang catatan fosil dengan situs, tetapi juga mengisyaratkan garis waktu yang mendukung penurunan cepat populasi dinosaurus selama satu atau dua dekade.
Sebelumnya, pada 1980, fisikawan Amerika Luis Alvarez dan putranya, ahli geologi bernama Walter, menerbitkan penelitian tentang lapisan tipis sedimen yang memisahkan periode Cretaceous, yang dihuni dinosaurus dari dunia pasca-dinosaurus di Palaeogene.
Baca Juga: Beredar Viral Narasi Penampakan Dinosaurus di Sungai, Benarkah?
Karakteristik yang menentukan dari batuan sedimen setipis milimeter hingga sentimeter ini adalah jumlah unsur iridium yang sangat tinggi, jenis logam yang tidak ditemukan dalam kelimpahan di kerak Bumi.
Di sisi lain, meteorit memiliki jumlah iridium yang melimpah. Penemuan Alvarez dan putranya menandai bukti pertama bahwa sesuatu dari luar angkasa meninggalkan sisa-sisa iridium di Bumi pada saat keanekaragaman hayati dinosaurus menurun.
Secara kebetulan, lokasi tabrakan itu menjadi fokus penelitian yang sedang berlangsung sekitar waktu yang sama.
Sejak itu, bukti yang mendukung tabrakan asteroid semakin kuat, dengan model yang menunjukkan sudut serta lokasi tumbukan Chicxulub.
Berkat temuan ini, para ahli dapat mengonfirmasi bahwa bongkahan batu selebar 12 kilometer yang menghantam pantai Meksiko sekitar 66 juta tahun lalu, sama dengan batuan antariksa yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi
-
Game Tomb Raider 2013 Siap Meluncur ke iOS dan Android pada Februari 2026
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
7 Pilihan Aplikasi Penghitung Jarak Lari Terbaik, Gratis dan Akurat
-
17 Shortcut Keyboard Gmail untuk Kerja Lebih Cepat dan Efisien di Kantor
-
Update Daftar Harga iPhone Desember 2025, iPhone 13 Turun Jadi Berapa?
-
Setting Google Authenticator untuk MyASN, Guru ASN Jangan Sampai Dibobol