Suara.com - Apa itu pancaroba? Mendengar istilah pancaroba pasti yang terbesit dalam kepala kita adalah bencana alam seperti banjir, hujan deras, badai, angin yang kencang dan juga penyakit.
Musim pancaroba ini biasanya ditandai dengan cuaca yang cenderung tidak menentu, seperti angin yang berhembus sangat kencang dan terkadang diikuti dengan curah hujan yang relatif tinggi.
Musim pancaroba selalu diidentikan dengan munculnya penyakit-penyakit seperti asma, sakit, kepala, flu dan penyakit yang menyerang saluran pencernaan.
Pengertian Pancaroba
Pancaroba adalah masa dimana terjadinya transisi atau pergantian antara dua musim, seperti musim kemarau menuju musim penghujan dan musim penghujan menuju musim kemarau.
Indonesia sendiri adalah negara yang memiliki iklim tropis, sedangkan iklim tropis itu sendiri memiliki tiga siklus yaitu musim kemarau, pancaroba dan musim hujan.
Menurut BMKG masa pancaroba tahun ini akan terjadi mulai akhir Maret 2021, ada baiknya kita mengenali tanda-tanda sebelum masuk pancaroba. Pasalnya kita harus mempersiapkan beberapa hal untuk menghadapi musim pancaroba.
Ketika terjadi transisi dalam sebuah musim biasanya akan ditandai dengan kemunculan perubahan cuaca yang ekstrem, berikut adalah ciri-ciri musim pancaroba:
Baca Juga: Hujan Es Kembali Guyur Jogja, BMKG: Ada 15 Kawasan yang Terdampak
- Hujan yang sangat lebat disertai kilat namun terjadi dalam durasi yang singkat
- Hembusan angin yang begitu kencang
- Puting Beliung di beberapa lokasi
- Hujan Es
- Angin Ribut
Dampak yang Muncul saat Pancaroba
Terjadinya perubahan iklim akan menyebabkan perubahan suhu dan kelembaban udara yang cukup signifikan sehingga akan memunculkan penyakit-penyakit. Pasalnya virus dan bakteri akan lebih leluasa berkembang biak dan hidup lebih lama dalam lingkungan yang lembab.
Terlebih jika kondisi badan tidak prima presentasi untuk terjangkit penyakit saat musim pancaroba akan lebih besar.
Berikut adalah penyakit musim pancaroba:
- Flu
Saat pancaroba virus Influenza akan lebih mudah menyebar, ditambah dengan lingkungan yang lembab akan membuat virus ini bertahan lebih lama. Kemunculan virus flu ditandai dengan batuk, pilek dan sakit tenggorokan bahkan parahnya bisa mengakibatkan demam. - Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, curah hujan tinggi akan menyebabkan suhu menjadi lembab dan banyaknya genangan air. Sedangkan genangan air adalah tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak, semakin banyak genangan air maka akan semakin banyak pula populasi nyamuk yang ada.
Gejala demam berdarah ditandai dengan nyeri otot, nyeri sendi, mual, muntah, sakit kepada dan bitnik-bintik merah di kulit. - Chikungunya
Penyakit ini juga disebabkan oleh nyamuk dan gejalanya kurang lebih sama dengan gejala penyakit demam berdarah, umumnya kondisi ini akan terjadi selama beberapa minggu. - Ispa
Ispa adalah singatan dari infeksi saluran pernapasan dan penyakitnya dapat berupa asma dan bronchitis. Kondisi ini terjadi karena menyempit dan membengkaknya saluran pernafasan sehingga membuat gumpalan lender di sekitar saluran pernafasan kita. Umumnya hal ini terjadi karena tempratur udara yang rendah dan angin yang tinggi. - Diare
Karena pada musim ini virus dan bakteri jumlahnya meningkat drastis dampaknya adalah banyak penyakit yang muncul saat musim pancaroba. Diare bisa terjadi apabila kita mengkonsumsi makanan yang tidak steril.
Diare biasanya ditandai dengan tinja yang encer, sakit perut dan gangguan pencernaan seperti mual dan kembung.
Cara Antisipasi Bahaya Musim Pancaroba
- Isitirahat yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh
- Menerapkan Pola makan sehat dan seimbang
- Memulai Olahraga Rutin
- Rutin Minum Air Putih
- Meminum Multivatamin
Itulah rangkuman penjelasan tentang apa itu pancaroba, peralihan musim dari kemarau ke penghujan atau sebaliknya. Jika saat ini sedang musim pancaroba sebaiknya anda mempersiapkan diri dengan cara-cara yang telah dijelaskan di atas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan