Suara.com - Beberapa hari lalu, Facebook dilaporkan mengalami kasus kebocoran data pribadi pengguna hingga 533 juta. Bahkan, CEO Facebook Mark Zuckerberg menjadi salah satu korban dari kasus kebocoran data pribadi tersebut.
Menurut Facebook, insiden tersebut bukan terjadi pada momen baru-baru ini, tetapi sudah dilakukan sebelum September 2019.
"Penting untuk dipahami bahwa aktor jahat yang memperoleh data ini bukan melalui peretasan sistem kami, tetapi dengan mengekstraknya dari platform kami sebelum September 2019," jelas Mike Clark selaku Product Management Director Facebook, dikutip dari blog resmi perusahaan, Kamis (8/4/2021).
Saat itu, Facebook memang tengah mengalami insiden kasus kebocoran data. Hacker tersebut mendapatkan data lewat fitur impor kontak yang sudah disediakan Facebook.
"Fitur ini dirancang untuk membantu orang-orang dengan mudah menemukan teman-teman mereka agar terhubung di layanan kami lewat daftar kontak (di ponsel) mereka," kata Clark.
Menurut Clark, hacker tersebut menggunakan metode peretasan yang disebut Scraping.
Scraping adalah cara yang biasa dipakai hacker dengan mengandalkan software otomatis untuk mengambil informasi publik dari internet yang kemudian dibagikan ke publik.
Setelah mengetahui celah, Facebook kemudian memperbarui fitur impor kontak tersebut.
Clark juga yakin bahwa fitur ini sudah berhasil diperbaiki dan mampu mencegah kejahatan siber yang dilakukan hacker.
Baca Juga: Waduh! 500 Juta Data Pengguna LinkedIn Bocor dan Dilelang di Internet
"Di fitur sebelumnya, mereka (hacker) mendapatkan beberapa profil pengguna sekaligus memperoleh informasi yang ada di profil mereka. Informasi tersebut tidak termasuk informasi keuangan, informasi kesehatan, atau kata sandi," ujar Clark.
Ia juga yakin telah menghapus kumpulan data yang sudah berhasil diambil hacker pada insiden 2019 lalu.
Perusahaan berkomitmen untuk melindungi data pengguna dengan menghapus kumpulan data yang bocor sekaligus mengejar aktor kejahatan tersebut, jika memungkinkan.
"Meskipun kami tidak selalu dapat mencegah kumpulan data seperti ini beredar kembali atau yang baru muncul, kami memiliki tim khusus yang berfokus pada pekerjaan ini," pungkas Clark.
Berita Terkait
-
Waspada! Marak Penipuan Jual Beli Kendaraan Catut Nama Polisi di Riau
-
Waduh! Sebanyak 533 Juta Data Pengguna Facebook Bocor
-
Ratusan Juta Data Facebook Dibobol Hacker, 130 Ribu Dari Indonesia
-
Akun Facebook Pakai Foto Wali Kota Tanjungpinang Hujat Kepala Kajati Kepri
-
Terungkap! Rekrutmen Teroris Kini Lewat Medsos, Tak Lagi Tatap Muka
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Spesifikasi Realme C85 5G: HP Murah Tangguh dengan Baterai 7.000 mAh
-
Komdigi Ancam Blokir Cloudflare, Dituduh Lindungi Situs Judol
-
5 Tablet yang Awet Dipakai Kerja Seharian, Harga Cuma Rp1 Jutaan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 20 November, BMKG: Waspada Hujan & Angin di Berbagai Wilayah Indonesia
-
Perdana, Bocoran vivo X Fold6 dan Jadwal Peluncurannya
-
Dari Kasir ke Dashboard: Semua Data Bisnis Kini Mengalir Otomatis dalam Satu Ekosistem Digital
-
30 Kode Redeem FF Terbaru 20 November 2025, Raih Emot dan Skin Groza Gratis
-
HyperOS 3 Hadir dengan 2 Versi: Android 15 dan Android 16 Tapi Ada Fitur yang Hilang, Upgrade?
-
5 HP Foldable dengan Layar Besar, Solusi untuk Produktivitas dan Streaming
-
Keren! Dosen Polines Ajak Petani Demak Bertani Pakai IoT, Wujud Nyata Program Diktisaintek Berdampak