Suara.com - Gerhana Bulan total akan terjadi pada 26 Mei mendatang di mana Bulan akan berada pada ketinggian 4 derajat di atas cakrawala.
Pengamat di Oseania, Hawaii, Asia timur, dan Antartika bisa mulai mengamati fenomena tersebut pada 25-27 Mei.
Ini juga bertepatan ketika Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, menjadikannya Supermoon yang mengubah Bulan menjadi kemerahan atau dikenal sebagai "Blood Moon".
Warna kemerahan Bulan disebabkan oleh atmosfer Bumi. Atmosfer cenderung menyebarkan cahaya biru, itu salah satu alasan mengapa langit tampak biru dari permukaan Bumi.
Saat Bumi melintas di antara Matahari dan Bulan, cahaya dari Matahari melewati atmosfer Bumi dan cahaya biru tersebar.
Selama Gerhana Bulan total, Bumi akan berada di antara Matahari dan Bulan, menghalangi cahaya Matahari mencapai Bulan.
Selain itu, cahayanya dibiaskan dan difokuskan ke Bulan. Cahaya akan menghantam Bulan dan dipantulkan kembali ke Bumi.
Oleh karena itu, pengamat melihat Bulan berubah menjadi warna kemerahan seperti darah.
Saat Gerhana Bulan terjadi, Bulan akan memasuki bayang-bayang inti Bumi atau umbra Bumi.
Baca Juga: Bakal Hadir 26 Mei, Ini Lokasi Terbaik Melihat Gerhana Bulan Total
Sementara itu, Bulan Purnama pada Mei disebut juga Flower Moon untuk menandakan bunga yang mekar selama bulan ini.
Dilansir dari Space.com, Jumat (21/5/2021), tidak seperti Gerhana Matahari yang hanya terlihat di sepanjang jalur sempit, Gerhana Bulan terlihat dari seluruh sisi malam Bumi.
Namun, pemandangan terbaik gerhana Bulan total kali ini berada di Australia, Selandia Baru, Hawaii, pulau-pulau di Pasifik Selatan, dan Alaska barat daya.
Nantinya, Bulan akan tampak sedikit lebih besar daripada biasanya karena satelit alami Bumi itu akan mencapai perigee atau titik terdekatnya di orbit ke Bumi.
Biasanya, jarak Bulan sekitar 384.500 km dan saat mencapai perigee pekan depan, Bulan akan berada pada jarak 357.311 km dari Bumi.
Menurut Langit Selatan, pengamat di Indonesia tidak dapat menyaksikan seluruh proses gerhana karena Bulan sudah memasuki gerhana ketika Bulan terbit di sore hari pada 26 Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 6 November: Raih Skin Groza FFCS, Diamond, dan Emote Bucin
-
Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua
-
Gampang Banget, Begini Trik Mindahin Data dari Word ke Excel, Cuma Hitungan Detik!
-
Apple Siapkan Macbook Murah Calon Pembunuh Laptop Chromebook, Ini Harganya
-
4 Rekomendasi HP 3 Jutaan All-Rounder: Pilihan Cerdas Cocok untuk Pelajar
-
Pongo 765: Laptop Gaming dengan RTX 5060, Gahar tapi Harga Rp 18 Jutaan
-
Setelah 30 Tahun, Game Arcade Tokyo Wars Meluncur di Konsol Modern
-
Infinix Smart TV X5L 43" Hadir ke RI, TV Murah Harga Rp 2 Jutaan
-
Sharp Aquos Sense 10 Debut: Tawarkan Layar IGZO OLED 240 Hz dan Bodi Compact
-
Motorola Edge 70 Rilis: Tawarkan Bodi Super Tipis, Lebih Murah dari iPhone Air