Suara.com - Para ilmuwan di Oxford, Inggris berhasil memecahkan misteri kematian mengerikan kerangka seorang lelaki prasejarah asal Jepang yang meninggal akibat serangan fatal hiu.
Menurut analisis, kemungkinan besar orang tersebut kehilangan kaki kanan dan tangan kirinya ketika diserang hiu serta meninggalkan setidaknya 790 bekas luka gigitan yang mencapai tulang.
Tim ahli menyebut lelaki malang itu sebagai korban serangan hiu tertua di dunia yang tercatat. Penanggalan radiokarbon mengungkapkan kerangka tersebut berasal antara 1370 dan 1010 SM selama era Jomon di Jepang, saat perburuan hiu kemungkinan terjadi.
J. Alyssa White dan profesor Rick Schulting dari Oxford pertama kali melihat kerangka korban hiu sebagai bagian dari proyek yang menyelidiki trauma kekerasan di sisa-sisa kerangka pemburu-pengumpul Kepulauan Jepang.
Di Universitas Kyoto, keduanya menemukan kerangka yang dijuluki No. 42. Kerangka tersebut digali sekitar tahun 1920 dari situs pemakaman Tsukumo di Okayama, Jepang.
Pada awalnya, para peneliti bingung dengan cedera yang dialami kerangka tersebut. Tim menemukan potongan bergerigi dalam dengan berbagai ukuran, satu tangan terpotong, dan satu kakinya hilang.
Dilansir dari CNET pada Jumat (25/6/2021), melalui proses eliminasi, tim ahli mulai mencurigai hiu sebagai penyebabnya.
Para ilmuwan menganalisis data forensik modern tentang serangan hiu untuk mencari petunjuk dan berkonsultasi dengan George Burgess, direktur emeritus Program Florida untuk Penelitian Hiu, yang setuju dengan penilaian keduanya bahwa hiu yang menyebabkan luka pada kerangka itu.
Tim juga menciptakan kembali pola cedera pada kerangka. Lokasi luka menunjukkan korban masih hidup pada saat serangan terjadi dan ia mungkin kehilangan tangannya saat mencoba membela diri.
Baca Juga: Sudah Bikin Heboh Tim Evakuasi, Wanita yang Tenggelam Ini Ternyata Boneka Seks
Para ilmuwan menduga bahwa ia mungkin diserang saat memancing dengan teman-temannya dan berdasarkan tanda gigi, tim percaya hiu yang menggigitnya adalah hiu macan atau hiu putih.
Berita Terkait
-
RI Raup USD 10 Juta dari Jualan Produk Halal di Jepang
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Kenangan Banjir Si Jalak Harupat Jadi Senjata Oxford United Hadapi Blackburn, Kok Bisa?
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Konflik China-Jepang Mengeras, Indonesia Terimbas Risiko Ekonomi Asia Timur
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
55 Kode Redeem FF 12 Desember 2025: Klaim Skin Salju Gratis dan Bundle Yeti
-
Takut Kehilangan? Ini Cara Mudah Menambahkan AirPods ke Find My iPhone
-
29 Kode Redeem FC Mobile 12 Desember 2025: Tips Berburu Mane dan Gaet Nedved 115 Gratis
-
7 Rekomendasi Memori HP MicroSD Card Terbaik, Kecepatan Baca Super Ngebut Anti Lemot
-
Clair Obscur Expedition 33 Borong Penghargaan di The Game Awards 2025
-
Redmi TV X 2026 Resmi Debut: Tawarkan Panel Mini LED 50 Inci, Harga Rp5 Jutaan
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Emote Moonwalk dan Skin Winterland
-
Dua Game Baru Tomb Raider Muncul di TGA 2025, Sasar Konsol dan PC
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan 5.000 Gems
-
Sony A7 V Resmi Dirilis: Cek Harga, Spesifikasi Lengkap, dan Promo Pre-Order Desember 2025