Suara.com - Para ilmuwan memperingatkan varian Covid-19 Lambda, memiliki kumpulan mutasi yang tidak biasa dan berpotensi lebih menular daripada varian lainnya.
Kasus Lambda pertama yang terdokumentasi ditemukan di Peru, sekarang telah mencapai lebih dari 80 persen dari semua kasus. Sementara Inggris mencatat enam kasus dari varian ini.
Menurut Pablo Tsukayama, ilmuwan molekuler di Universitas Cayetano Heredia, mengatakan bahwa peningkatan cepat virus itu menunjukkan tingkat penularan yang lebih tinggi daripada varian lain.
"Saat ini, tidak ada bukti menunjukkan bahwa itu lebih agresif daripada varian lain. Mungkin saja ini memiliki tingkat penularan lebih tinggi, tetapi masih banyak studi yang harus dilakukan untuk mengonfirmasinya," tambah Jairo Méndez Rico, penasihat Pan-American Health Organization (PAHO).
Di sisi lain, Jeff Barrett, direktur sains, mengatakan pengujian terhadap varian virus itu mungkin sulit karena memiliki seperangkat mutasi yang tidak biasa.
Tetapi, para ahli di Universitas Chili setuju bahwa varian Lambda tampaknya lebih menular daripada mutasi virus di Brasil dan Inggris.
Pada akhir bulan lalu, Public Health England (PHE) mengatakan, varian Lambda telah ditetapkan sebagai varian dalam penyelidikan (VUI) karena peningkatan kasus internasional dan beberapa mutasi penting.
PHE menambahkan pengujian sedang berlangsung dan saat ini tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin bekerja kurang efektif.
Hingga saat ini, varian tersebut dilaporkan ditemukan di 26 negara. kasus telah muncul di sekitar Amerika Selatan dan Tengah serta Amerika Serikat.
Baca Juga: Varian Covid-19 Delta Diduga Telah Menyebar di Sumbar, Ini Kata Tenaga Ahli Kemenkes RI
Dilansir dari Mirror, Senin (5/7/2021), kasus dengan angka yang sangat kecil juga dilaporkan di beberapa bagian Eropa.
Saat ini, varian Delta yang pertama kali dideteksi di India, masih tetap menjadi strain dominan di Inggris.
Berita Terkait
-
Duh! Varian Covid-19 India Ada di Kudus, Ganjar Usulkan Gerakan 5 Hari di Rumah Saja
-
Singapura Laporkan Kenaikan Penularan Lokal, Varian COVID-19 Delta Terbanyak
-
Ini 10 Nama Baru Varian Virus Corona yang Jadi Perhatian WHO
-
Mudah Diingat, WHO Beri Nama Sederhana untuk Varian Covid-19
-
Ditemukan di Cilacap, Varian Covid-19 Baru dari India Menular 3 Kali Lebih Cepat
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Unisoc T8300 Setara Snapdragon Apa? Kini Jadi Jagoan Chipset HP Gaming Murah 2 Jutaan
-
Sansui Resmi Rilis AC Inverter Terbaru Kaze Mura, Hadirkan Kesejukan Ala Pedesaan Jepang
-
Penampakan Update Red Dead Redemption di Xbox Series X/S dan PS5 Terungkap
-
Kapan Versi 2025 Keluar? Ini Tanggal Rilis Spotify Wrapped dari Tahun ke Tahun
-
Harga Lebih Miring, Desain iPhone 17e Beredar ke Publik
-
5 Rekomendasi HP Huawei dengan Kamera Terbaik, Bikin Hasil Konten Naik Level
-
Redmi 15C 5G Masuk ke Pasar Asia Pekan Ini: Harga Lebih Murah, Spek Cocok untuk Remaja
-
6 Smartwatch yang Aman Dipakai di Musim Hujan, Gak Gampang Rusak Meski Sering Basah!
-
5 Pilihan Tablet 5G Terbaik Desember 2025, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Pesaing Vivo X300 FE, Motorola Edge 70 Ultra Bawa RAM 16 GB dan Snapdragon 8 Gen 5