Suara.com - Virus corona SARS CoV-2, penyebab COVID-19, telahberubah seiring waktu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar perubahan itu tidak banyak berdampak pada struktur tubuh virus.
Akan tetapi, beberapa perubahan dapat memengaruhi sifat virus. Seperti seberapa mudah penyebarannya, tingkat keparahan penyakit terkait, kinerja vaksin, obat terapeutik, alat diagnostik, atau tindakan kesehatan dan sosial masyarakat lainnya.
WHO bekerja sama dengan berbagai jaringan pakar, otoritas nasional, lembaga, dan peneliti telah memantau dan menilai perubahan SARS CoV-2 sejak Januari 2020.
Selama akhir 2020, berbagai varian virus corona mulai diumumkan dan dinyatakan meningkatkan risiko kesehatan masyarakat global. Hal itu juga memunculkan karakterisasi Variants of Interest (VOI) dan Variants of Concern (VOCs) tertentu.
"WHO dan jaringan pakar internasionalnya sedang memantau perubahan pada virus. Sehingga jika mutasi signifikan teridentifikasi, kami dapat memberi tahu negara dan publik tentang perubahan apa pun yang diperlukan untuk bereaksi terhadap varian tersebut, dan mencegah penyebarannya," ucap WHO dikutip dari situs resminya, Rabu (2/6/2021).
WHO bersmaa para pakar telah membentuk sistem untuk mendeteksi sinyal potensi VOI atau VOC dan menilainya berdasarkan risiko yang ditimbulkan terhadap kesehatan masyarakat global.
Pelabelan varian baru virus SARS CoV-2 itu kemudian diberi nama dengan angka. Namun untuk memudahkan penyebutannya, WHO memutuskan untuk mengubah nama varian virus corona SARS CoV-2, terutama 10 varian yang menjadi perhatian global.
WHO mengumpulkan sekelompok ilmuwan dari Kelompok Kerja Evolusi Virus WHO, jaringan laboratorium rujukan COVID-19 WHO, perwakilan dari GISAID, Nextstrain, Pango dan pakar tambahan dalam virologi, nomenklatur mikroba, dan perwakilan beberapa negara juga lembaga dunia untuk mempertimbangkan nama varian virus yang mudah diucapkan dan tidak menstigmatisasi untuk VOI dan VOC.
"Saat ini, kelompok ahli yang diselenggarakan oleh WHO ini telah merekomendasikan penggunaan label menggunakan huruf Alfabet Yunani, yaitu, Alpha, Beta, Gamma yang akan lebih mudah dan praktis untuk dibahas oleh khalayak non-ilmiah," kata WHO.
Baca Juga: Virus Corona Diduga Pengaruhi Siklus Menstruasi, Begini Kata Dokter Kandungan
Berikut nama baru 10 varian virus corona SARS CoV-2 yang jadi perhatian WHO dan para ahli dalam penanganan pandemi Covid-19:
1. Alpha
Untuk varian virus corona dari Inggris yang diumumkan sejak 18 Desember 2020. Sebelumnya dilabeli B117.
2. Beta
Untuk varian virus corona dari Afrika Selatan yang diumumkan sejak 18 Desember 2020. Sebelumnya dilabeli B1351.
3. Gamma
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru