Suara.com - Dunia maya dihebohkan dengan munculnya seekor sapi terpendek di dunia.
Sontak saja hal ini membuat ribuan pengunjung berkerumun ke sebuah peternakan kecil di Bangladesh untuk melihat fenomena langka ini.
Rani, sapi Bhutan berusia 23 bulan yang sudah dewasa, telah menarik minat banyak orang belakangan ini meskipun ada pembatasan lokal Covid-19.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini dalam hidup saya," kata pengunjung Rina Begum kepada BBC News dikutip Livescience, Minggu (18/7/2021).
Sapi setengah ukuran, yang baru-baru ini menjadi sensasi media sosial, sedang dalam proses diverifikasi oleh Guinness World Records sebagai sapi terpendek di dunia.
Rani tingginya hanya 20 inci (51 sentimeter), yang berarti bahwa setelah pengukurannya diverifikasi, dia akan dengan mudah memecahkan rekor yang dibuat oleh Manikyam, sapi Vechur setinggi 24 inci (61 cm) di India sebaga pemegang Guinness saat ini.
Bobot sapi Vechur sebagai pemegang Rekor Dunia pun cukup ringan, hanya 57 pon (26 kilogram).
Lalu apa yang membuat Rani begitu pendek? Salah satu faktor dalam perawakan Rani adalah keturunannya.
Sapi Bhutan, seperti sapi Vechur, biasanya disebut sebagai sapi kerdil karena individu dari jenis ini dibiakkan menjadi kecil.
Baca Juga: Begini Syarat dan Penampakan Sapi Kurban Presiden Jokowi di Gorontalo
Breed sapi kerdil sering diproduksi karena kemampuannya menghasilkan susu dalam jumlah besar tanpa memerlukan banyak makanan.
Untuk breed sapi kerdil, iklim dapat berperan dalam perkembangan hewan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kerala Veterinary and Animal Sciences University dan dipresentasikan pada Steps to Sustainable Livestock International Conference pada 2016, sapi Vechur memiliki apa yang disebut gen termometer yang tampaknya menghambat pertumbuhan mereka di iklim panas.
Gen-gen ini disukai di antara breed yang hidup di iklim tropis karena ukuran yang lebih kecil kemungkinan membantu sapi menahan panas yang ekstrem.
Tapi Rani istimewa karena menjadi contoh yang sangat kecil dari breed yang sangat kecil, menunjukkan bahwa lebih dari breednya yang berperan.
Sajedul Islam, kepala dokter hewan pemerintah Bangladesh untuk wilayah tersebut termasuk Charigram, kota tempat Rani tinggal, mengatakan kepada AFP seperti dilansir France24 bahwa Rani adalah produk "perkawinan sedarah genetik" dan tidak mungkin menjadi lebih besar.
Berita Terkait
-
Sapi Songo, Uniknya Sei Sapi Dipadu dengan Nutrisari
-
Talalu Sei Sapi, Hadirkan 10 Macam Varian Sambal yang Menggugah Selera
-
Tradisi Memandikan Hewan Kurban Jelang Idul Adha di Pakistan
-
Berat Per Ekor 1 Ton, Jokowi Kurban 35 Ekor Sapi ke Semua Provinsi saat Idhul Adha
-
SPG Cantik Bergaya Koboi Jualan Sapi Kurban
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan