Suara.com - Panel antarpemerintah tentang perubahan iklim (IPCC), yang berada di bawah PBB, pada Senin (9/8/2021) mengeluarkan peringatan penting nan genting: perubahan iklim sedang membawa dunia semakin dekat ke arah kehancuran dan manusia adalah penyebab perubahan yang cepat tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa peringatan yang berdasar pada studi terbaru IPCC itu menunjukkan bahwa kondisi dunia sudah genting. Perlu langkah-langkah ekstrem untuk mencegah kehancuran total Bumi.
"Suara alarm sudah memekakkan telinga. Laporan IPCC ini adalah lonceng kematian untuk batu bara dan bahan bakar fosil, sebelum sumber-sumber energi itu menghancurkan planet kita," kata Guterres seperti dilansir dari Reuters.
Laporan itu antara lain menunjukkan bahwa level gas rumah kaca di atmosfer sudah sangat tinggi sehingga akan memicu gangguan iklim selama puluhan bahkan ratusan tahun mendatang.
Perubahan iklim itu telah dan sedang menyebabkan gelombang panas mematikan seperti yang terjadi di Turki dan Yunani saat ini, badai yang lebih kuat, dan cuaca ekstrem yang sebelumnya jarang dialami manusia.
Laporan IPCC ini disusun berdasarkan lebih dari 14.000 studi ilmiah. Isinya dengan sangat lengkap menggambarkan perubahan iklim mengubah alam dan apa yang akan terjadi di masa depan.
Tanpa kebijakan yang segera, cepat, dan berskala besar untuk mengurangi emisi, suhu Bumi akan naik di atas batas 1,5 derajat Celcius dalam dua dekade mendatang, bahkan lebih cepat.
Terlambat
IPCC dalam laporannya mengatakan bahwa perubahan iklim yang sedang terjadi saat ini mulai menunjukkan efek mematikan bagi manusia dan bahwa sudah telat bagi kita untuk menghentikannya.
Baca Juga: Yunani Dilanda Kebakaran Hutan, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
Yang saat ini bisa manusia lakukan adalah memperlambat perubahan tersebut agar negara-negara memiliki cukup waktu untuk bersiap-siap menghadapi bencana serta beradaptasi.
"Kita kini menghadapi beberapa aspek dari perubahan iklim, beberapa di antaranya tak lagi bisa dikembalikan seperti sedia kala. Kita bisa membatasi pemanasan, agar bisa menghindari atau memperlambat perubahan," kata Tamsin Edwards, pakar iklim dari King's College London, Inggris yang terlibat dalam studi IPCC.
IPCC mengatakan suhu Bumi saat ini sudah 1,1 derajat Celcius di atas rata-rata suhu sebelum masa industri. Jika bukan karena efek dari polusi itu sendiri, suhu Bumi saat ini sekitar 1,6 derajat Celcius di atas suhu era pra-industri.
Artinya saat manusia mulai beralih dari bahan bakar fosil, maka aerosol atau partikel-partikel dalam udara akan hilang dan suhu Bumi akan tetap naik.
Para ilmuwan sejak lama telah mewanti-wanti bahwa naiknya suhu sebesar 1,5 derajat Celcius di atas suhu rata-rata pra-industri akan membawa efek kehancuran bagi Bumi. Alasannya karena Bumi akan semakin panas, sehingga tumbuhan dan manusia bisa mati.
Kenaikan suhu setiap 0,5 derajat Celcius akan meningkatkan intensitas serta frekuensi gelombang panas dan hujan ekstrem, juga memicu kekeringan parah di beberapa wilayah.
"Kami memiliki semua bukti yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa kita sedang berada di tengah krisis iklim," kata Sonia Seneviratne, salah satu peneliti IPCC dari ETH Zurich, Swiss.
Pemanasan 1,1 derajat Celcius di atas suhu Bumi pra-industri sudah memiliki efek mengerikan. Tahun ini saja, ribuan orang mati akibat gelombang panas. Kebakaran hutan menggila di Amerika Serikat, Siberia, Turki, hingga Yunani. Sementara itu air laut terus naik akibat lapisan es yang terus mencair.
"Setiap kenaikan suhu sungguh berpengaruh. Konsekuensi yang kita terima semakin parah selama Bumi terus memanas," kata Ed Hawkins, ilmuwan dari Universitas Reading, Inggris yang terlibat dalam tim IPCC.
Langkah ekstrem
Para ilmuwan meramalkan, jika hanya sekedar memperlambat perubahan, Bumi tidak akan selamat. Bahkan jika manusia memangkas drastis emisi dalam 30 tahun ke depan, suhu rata-rata Bumi akan tetapi naik 1,5 derajat Celcius pada 2040 dan 1,6 derajat Celcius pada 2060.
Jika manusia tidak memangkas emisi secara dramatis dan hanya mengikuti pola yang dilakukan sekarang, maka suhu rata-rata Bumi akan naik sebesar 2 derajat Celcius pada 2060 dan 2,7 derajat Celcius pada 2100.
Bumi belum pernah sepanas ini sejak Masa Pliosen, sekitar 3 juta tahun silam. Ketika itu, permukaan air laut 25 meter lebih tinggi dari saat ini dan nenek moyang manusia baru muncul di Afrika.
Tetapi skenario ini belum seberapa. Pemanasan yang saat ini terjadi bisa memicu bencana lebih besar: mencairnya permafrost atau tanah beku purba di Arctic atau matinya hutan dunia. Jika ini terjadi, suhu Bumi akan naik hingga 4,4 derajat Celcius di atas suhu pra-industri pada sekitar 2081 sampai 2100.
"Kita sendiri yang telah mengubah planet kita ini dan beberapa dari perubahan itu akan tetap bersama dengan kita selama ratusan dan ribuan tahun," jelas Joeri Rogelj, pakar iklim dari Imperial College London, juga peneliti IPCC.
Berita Terkait
-
Life Hack Selamatkan Planet: Ilmuwan Temukan Cara Jenius Libatkan Burung!
-
Ribuan Ilmuwan Geruduk Kantor Presiden, Tegaskan Kalau Perubahan Iklim Masalah Nyata!
-
Fosil Iklim Ungkap Fakta Mengejutkan: Pemanasan Global Terburuk Justru Belum Dimulai!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Asap Kebakaran Hutan Jadi Masalah Lintas Negara: Solusi Sudah Ada, Tapi Kenapa Diabaikan?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android