Suara.com - Italia baru saja mencatat suhu terpanas dalam sejarah Eropa yang disebabkan oleh gelombang panas bernama Lucifer.
Menurut laporan ahli meteorologi setempat, Syracuse, sebuah kota di pantai pulau Sisilia Italia, mencatat suhu 48,8 derajat Celcius pada Rabu (11/8/2021).
Jika pengukuran dikonfirmasi oleh Organisasi Meteorologi Dunia, itu akan memecahkan rekor Eropa sebelumnya (48 derajat Celcius) yang tercatat di Athena pada 1977.
Pengukuran dilakukan di tengah gelombang panas yang terjadi di Laut Mediterania selama lebih dari seminggu, memicu kebakaran hutan di wilayah Italia, Yunani, Aljazair, dan Turki.
"Rekor suhu potensial mengkhawatirkan kami. Kami hancur oleh kebakaran dan ekosistem kami, salah satu yang terkaya dan paling berharga di Eropa, juga terancam," kata Francesco Italia, Walikota Syracuse, dikutip dari Live Science, Jumat (13/8/2021).
Menurut statistik pemerintah Italia, petugas pemadam kebakaran telah menangani 44.442 kebakaran hutan sejak 15 Juni.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibanding 26.158 kebakaran pada musim panas lalu.
Dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan Italia melaporkan, petugas pemadam kebakaran telah memadamkan lebih dari 500 titik api di Sisilia dan Calabria pada Rabu malam hingga Kamis pagi (12/8/2021) menggunakan lima pesawat.
Menurut ahli meteorologi, gelombang panas di Italia selatan disebabkan oleh antisiklon yang dijuluki Lucifer yang terbentuk di atas Afrika Utara.
Baca Juga: Suhu Nyaris Capai 50 Derajat Celcius, Kebakaran Mengganas di Italia
Lucifer diproyeksikan terus bergerak ke utara melintasi Italia, menciptakan kondisi terik saat bergerak menuju Roma.
Terkait dengan pemanasan, laporan dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB, mengeluarkan peringatan keras bahwa Bumi diperkirakan akan mencapai ambang kritis pemanasan 1,5 derajat Celcius akibat perubahan iklim dalam 20 tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan laporan tersebut sebagai "kode merah untuk kemanusiaan", memperingatkan bahwa gelombang panas yang semakin ekstrem, kekeringan, dan banjir akan lebih sering terjadi saat Bumi menghangat.
Berita Terkait
-
Hujan Disertai Petir Diprediksi Akan Terjadi di Sejumlah Wilayah di Indonesia
-
Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Mulai Siang Nanti
-
Canggih! Gunakan Drone Dubai Bikin Hujan Buatan di Tengah Puncak Gelombang Panas
-
Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan Ringan Sabtu Ini
-
BMKG Prediksi Cuaca di DKI Jakarta Hari Ini Cerah Berawan
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
5 Pilihan HP Murah Harga 1 Jutaan, Fitur Lengkap dan Mudah untuk Orang Tua
-
Acer Predator Perkuat Dominasi Esports Indonesia di Panggung Dunia Sepanjang 2025
-
7 Rekomendasi HP dengan Bypass Charging Termurah, Mulai Rp 1 Jutaan
-
Dari Bumi hingga Orbit: Terungkap Badai Keamanan Siber Mengintai Sektor Telekomunikasi di 2025-2026
-
Demam M7 Dimulai! realme Rilis Fitur Eksklusif dan Tantang Fans MLBB Tebak Juara
-
Bocoran Game The Legend of Zelda Anyar, Ada Perayaan Spesial Tahun Depan
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 25 Desember 2025, Dapat Item Langka Gratis Spesial Natal
-
31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 25 Desember 2025, Dapatkan Hadiah Liburan Mbappe 112 Gratis
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Tema Natal yang Menarik, Tinggal Copas!
-
Oppo Reno 15 Pro Mini Bakal Hadirkan Chip Kencang dengan Bodi Compact