Suara.com - Kemampuan pertahanan siber suatu negara seringkali dibatasi pengetahuan sumber daya manusianya (SDM) dan kualitas kolaborasi lintas batas antara organisasi swasta dan publik di kawasan tersebut.
Melalui forum “Ketahanan Siber yang Lebih Kuat melalui Peningkatan Kapasitas Siber” yang digelar secara virtual, Kaspersky berbagi apa saja yang menjadi kesenjangan keamanan siber, yang harus segera diatasi oleh para pemangku kepentingan di Asia Pasifik untuk membangun ruang siber yang lebih aman.
"Saat kita mengalami percepatan transformasi digital di era siber ini, kita menghadapi tantangan keamanan yang turut membebani akan kebutuhan sumber daya keamanan siber mumpuni," ujar Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Chris Connell, belum lama ini.
Menurutnya, berinvestasi dalam bakat siber dan mempromosikan kesadaran keamanan serta pendidikan digital bagi para pengguna adalah kunci kesuksesan dalam membangun keamanan siber masyarakat dan ekonomi digital yang tangguh.
Berbagai penelitian yang dirilis selama beberapa tahun terakhir, telah mencatat kesenjangan keterampilan keamanan siber global, khususnya di Asia Pasifik.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh proses digitalisasi yang masif di kawasan tersebut begitu juga risiko keamanan sibernya.
Cybercrime Director dari INTERPOL, Craig Jones melihat, dengan terus meningkatnya ancaman siber dan aktivitas kejahatan siber yang berdampak pada masyarakat, sebuah paradigma baru telah muncul dalam penegakan hukum global.
"Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi INTERPOL adalah kesenjangan dalam kemampuan dan kapasitas siber penegakan hukum, secara nasional, regional, dan global disaat jaringan kriminal terus memperluas infrastruktur dan aktivitasnya," ungkapnya.
Dalam rangka mengatasi tantangan tersebut, penegak hukum harus menjadi mitra terpercaya secara regional.
Baca Juga: Alfons Tanujaya: Hacker China Retas 10 Kementerian dan Lembaga Indonesia Jangan Diremehkan
"Menjadi kolaboratif, inklusif dan terbuka akan membantu kita mengurangi kesenjangan, serta meningkatkan kemampuan dan kapasitas siber,” tambah Jones.
Sementara itu, Profesor Li Yuxiao Wakil Presiden Chinese Academy of Cyberspace Studies menambahkan poin Jones dalam hal fokus pada strategi jangka panjang dan bersama membangun komunitas dunia siber masa depan.
Li juga menetapkan bahwa peningkatan kapasitas siber di Asia Pasifik harus fokus pada infrastruktur jaringan, waspada terhadap tantangan yang dibawa oleh keamanan siber, dan memperkuat pengembangan sistem pelatihan personel, seiring kawasan Asia Pasifik terus memanfaatkan kekuatan Industri 4.0.
Didorong oleh biaya produksi rendah, basis industri luas, dan dukungan lebih besar dari pemerintah daerah di Asia Pasifik, kawasan ini akan siap menjadi pusat dan pasar terbesar untuk Industri 4.0 dalam lima tahun ke depan.
Profesor Seungjoo Kim selaku Anggota Komite Presiden untuk Revolusi Industri ke-4 mengutip, kisah sukses di mana sejumlah negara mulai meningkatkan kebijakan dan peraturan keamanan siber di tengah upaya mereka menuju masyarakat yang lebih terhubung.
"Seiring pentingnya unsur keamanan siber tersebar di semua bidang, pakar keamanan wajib memiliki pengetahuan domain yang lebih mendalam daripada sebelumnya," kata Kim.
Berita Terkait
-
Data eHAC Bocor, Begini Cara Menggunakan Aplikasi Online secara Aman dan Nyaman
-
Digital Resilience Education: Solusi Hadapi Kenakalan Remaja di Dunia Maya
-
Donda Kanye West Ditunggu Penggemar Musik dan Scammers
-
Indonesia Jadi Target Ancaman Malware Seluler Tertinggi di Asia Tenggara
-
Masuki Era 5G, Waspadai Risiko Keamanan Siber!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
LG Hadirkan Solusi Display dan HVAC Berbasis AI dan Hemat Energi, Demi Genjot Sektor B2B
-
7 HP dengan Kamera Leica Terbaik 2025, Hasil Foto Premium Bak Profesional
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa untuk Lansia: RAM Lega, Layar Besar
-
5 Rekomendasi HP untuk Content Creator 2025: Kamera Tajam, Performa Ngebut
-
TikTok Perkuat Keamanan Platform Sepanjang 2025, Fokus Lindungi Remaja
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 16 Desember 2025, Klaim Skin Langka dan Bundle Winterlands Gratis
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 Desember 2025, Ada Paket Record Breaker dan 1.000 Gems
-
Hasil Timnas MLBB di SEA Games 2025: Men dan Women Kalah dari Filipina, Raih Perunggu
-
Fischmas 2025: Cara Membuka Hatch dan Akses ke Cryoshock Cellar
-
Laptop Gaming Lenovo Legion Y9000P Edisi Diablo IV Rilis, Usung RTX 5080