Ketiga, pengambil kebijakan melepaskan kota. Taktik ini berasumsi bahwa kota tidak lagi mampu menampung tekanan kenaikan air laut. Biaya untuk melindungi atau menyesuaikan kota dapat melebihi manfaat yang diperoleh. Saat pola hubungan kota dan laut tidak bisa disatukan, terpaksa harus dipisah, yakni mundur atau menjaga jarak dengan lautan. Walau demikian, strategi ini tidak harus dipahami lepas total dari laut.
Dengan mengabaikan motivasinya, upaya memindahkan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan dapat tergolong sebagai keputusan untuk mundur, melepaskan kota dari lautan. Walau Ibu Kota pindah, masalah di Jakarta Utara tetap tertinggal di sana.
Dalam situasi ini, sebuah kota harus dikorbankan dengan memindahkan sistem fisik, sosial, dan ekonominya ke daratan yang lebih tinggi, menjauh dari laut. Beberapa konsekuensi negatif mungkin mengikuti, seperti hilangnya warisan arsitektur, budaya dan infrastruktur strategis di lokasi yang dilepaskan untuk tenggelam. Selain itu kepadatan dan perambahan di daerah pedalaman yang baru diubah jadi kota akan terjadi.
Taktik terakhir adalah mengapung. Walau berbagai teknologi telah tersedia untuk mendukung kehidupan di atas laut, banyak orang melihat taktik ini terlalu radikal. Upaya menggeser semua sistem kota dari daratan ke permukaan air dianggap sebagai gagasan utopis. Struktur terapung dianggap tidak banyak berguna menghadapi fluktuasi dan kekuatan gelombang serta badai.
Peluang Sea Cities di Jakarta
Strategi mengakomodasi kenaikan air laut dan mengapung merupakan pilihan yang paling berpeluang diimplementasikan di Jakarta.
Taktik akomodasi adalah pilihan realistis untuk mengatasi kenaikan permukaan laut dalam masa transisi, sekitar satu atau dua dekade yang akan datang. Sementara taktik mengapung bisa dimulai untuk menawarkan prospek jangka panjang.
Secara geomorfologi, perairan Indonesia, termasuk pantai utara Jakarta, cocok untuk menerapkan strategi terapung. Pantai Jakarta memiliki banyak area dengan kedalaman kurang dari 20 meter. Pantai Jakarta memiliki gelombang yang moderat dan tidak berada di jalur topan sehingga memenuhi kriteria teknis bagi pembangunan struktur apung.
Taktik mengapung lebih ramah lingkungan karena tidak melibatkan kegiatan reklamasi. Taktik ini membuka peluang bagi Jakarta untuk mengakhiri ketergantungan jalur pembangunan dan mengembangkan jalur masa depan baru dalam menangani kenaikan air laut. Pilihan ini juga membuka peluang dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempersiapkan diri menuju transisi sosial bagi masyarakatnya.
Baca Juga: Kendalikan Penurunan Permukaan Tanah untuk Cegah Jakarta Tenggelam
Mengapung prospektif untuk menyelesaikan masalah dalam jangka panjang, tapi ada beberapa kendala yang harus diperhatikan bagi Jakarta. Pertanyaan mendasar dalam adaptasi adalah bagaimana menemukan strategi yang efektif tapi terjangkau. Apakah struktur apung dan fasilitas pendukungnya mampu menampung setidaknya 1,8 juta penduduk Jakarta Utara yang terkena dampak kenaikan air laut pada 2050? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu ada riset.
Singkatnya, kelayakan ekonomi dari taktik mengapung juga merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan. Selain itu mereka yang menolak ide ini mungkin berpendapat bahwa biaya membangun struktur apung mahal.
Namun kita melihat bahwa biaya degradasi lingkungan yang dihasilkan dari taktik penguatan, seperti mega proyek Tanggul Laut, juga sangat besar dan tidak boleh dikecualikan dari perhitungan.
Pandangan pesimis terhadap mahalnya investasi pembangunan struktur apung juga kurang tepat karena pembangunan di darat juga bisa lebih mahal. Misalnya, biaya pengembangan 40.000 hektare Ibu Kota baru Indonesia di Kalimantan untuk menampung 1,5 juta penduduk diperkirakan mencapai US$ 34 miliar. Angka tersebut belum menghitung biaya lingkungan pembukaan hutan alam di area pembangunan.
Contoh lain, eksperimen membangun kota ramah lingkungan, nol limbah, dan karbon untuk 40.000 penduduk hanya dalam 580 hektare di Kota Masdar, Dubai, juga mahal, menghabiskan biaya US$ 18 miliar.
Partisipasi publik untuk ide Sea Cities
Berita Terkait
-
Alarm Jakarta Tenggelam: Muhammadiyah Desak PAM Jaya Jadi 'PT' untuk Hentikan Sedot Air Tanah
-
Melawan Jakarta Tenggelam: Limbah Elektronik Jadi Peringatan Dini Banjir
-
5 Tahun Lagi Diprediksi Tenggelam, Bagaimana Nasib Warga Jakarta Bisa Dapatkan Air Bersih?
-
Jakarta 2050: Antara Kampung Akuarium dan Kecemasan Warga Muara Angke
-
Jakarta Tenggelam 2050: Riset Anak UNJ tentang Kesiapsiagaan Warga Ibukota Hadapi Bencana Banjir
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 13 Oktober 2025, Buruan Klaim Incubator Voucher dan Skin Epik Gratis
-
Teknologi AI Buatan Lokal Kini Bisa Generate Gambar dan Video
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
-
10 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2025: Caranya Gampang, Bisa Langsung Cair!
-
4 Tips Penting Memilih Setrika Terbaik, Kenali Jenis Pelat hingga Fiturnya
-
Penemuan Sains: Protein Unik Naked Mole Rat Mampu Memperlambat Penuaan dan Kanker
-
Terungkap! 7 Perbedaan Mencolok Funtouch OS dan Origin OS yang Wajib Anda Ketahui
-
Dari Jepretan Biasa Jadi Keren Maksimal: Trik AI 2 Langkah untuk Foto Traveling
-
Multitasking Jadi Lebih Mudah: Ubah Laptop Jadi Layar Eksternal dengan Fitur Tersembunyi Windows
-
26 Kode Redeem FF 13 Oktober 2025, Klaim Hadiah Spesial Timnas dan Vector Batik Menarik