Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan terus menggencarkan literasi digital untuk mencegah peredaran kabar bohong atau hoaks di tengah masyarakat.
Hingga 2021, Kementerian Kominfo telah melakukan literasi digital kepada sekitar 12,5 juta rakyat Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air.
"Kami melakukan literasi digital itu sudah diikuti lebih dari 10 juta masyarakat Indonesia yang sudah berliterasi digital tahun ini," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong di Tangerang, Rabu.
Menurut dia, dengan adanya literasi digital, penyebaran hoaks maupun disinformasi dapat ditangkal. Selain itu, ruang digital juga menjadi lebih baik karena masyarakat sudah cakap dalam bermedia sosial.
Ada empat materi dasar literasi digital yang ditanamkan Kominfo kepada masyarakat, yakni kecakapan berdigital, etika berdigital, budaya berdigital, dan keamanan berdigital.
Kecakapan berdigital mengajarkan masyarakat untuk terampil dalam menggunakan teknologi digital, sedangkan etika berdigital mengedukasi masyarakat tentang bagaimana menggunakan teknologi digital dengan bijak dan beretika.
Adapun budaya berdigital, kata Usman, mengedukasi masyarakat untuk bermedia sosial dengan mengedepankan nilai-nilai budaya seperti nilai Pancasila, nilai kebangsaan, dan nilai keberagaman.
"Keempat digital safety atau keamanan berdigital. Ini termasuk dalam konteks kami edukasi bahwa ada hukum loh di dalam media digital misalnya UU ITE. Jangan sampai tidak aman berdigital muncul tuntutan di belakang hari. selain itu kita meminta masyarakat untuk melindungi data pribadinya," kata Usman.
"Lewat empat materi itu, termasuk di dalamnya digital ethics, digital culture, digital safety itu jangan bikin hoaks loh, jangan sebarkan hoaks. Kita edukasi ayo isi ruang publik dengan pesan-pesan yang baik," tambah dia.
Baca Juga: Kominfo Temukan 420 Hoaks Soal Vaksin, Disebarluaskan Hingga 2.518 Kali
Kominfo menargetkan hingga akhir tahun 2024, sebanyak 50 juta penduduk Indonesia sudah mendapatkan pelatihan digital tingkat dasar.
Selain literasi digital, Kominfo juga terus melakukan pemantauan atau patroli siber di dunia maya guna menangkal peredaran konten negatif, termasuk hoaks.
Kementerian Kominfo, kata Usman, memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial yang bernama AIS serta tim khusus yang bertugas untuk menjaring konten negatif. Kominfo juga menerima laporan dari masyarakat apabila menemukan konten negatif.
Jika ditemukan konten negatif, Kominfo akan meminta penyelenggara platform digital untuk menutup akses terhadap konten tersebut.
"Kita lakukan take down, umumnya yang kita lakukan adalah take down," kata Usman. [Antara]
Berita Terkait
-
Literasi Digital Minim, Demokrasi Jadi Korban Disinformasi
-
Kalau Kamu Memaknai Literasi Hanya dengan Membaca Buku, Kamu Masih Keliru!
-
Literasi Digital Jadi Kunci! Cara Aman Nikmati Ledakan Ekonomi Digital Indonesia
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Roblox dan Budaya Panik Moral: Apakah Kita Terlalu Cepat Menghakimi?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G
-
Hasil Miniatur AI Jelek? Jangan Salahkan AI-nya! Kunci Utamanya Ada di Foto Pilihanmu
-
iPhone 17 Dipastikan Masuk Indonesia Bulan Depan
-
Huawei Pura 80 Ultra Harga Berapa? Kameranya Bikin iPhone Insecure
-
Siap Debut di Indonesia, Huawei Pura 80 Diklaim Jadi HP dengan Kamera Terbaik Versi DXOMARK