Suara.com - Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh lembaganya mengalami keterlambatan, sebagai dampak dari proses integrasi Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Kalau Lembaga Eijkman diberi kesempatan, diberi fasilitas dan diberi anggaran seperti waktu kami ditugaskan tahun 2020 maka vaksin harusnya bisa lebih cepat," kata Amin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (17/1/2022).
Amin menuturkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman belum bisa didapatkan pada pertengahan 2022, atau mundur dari jadwal dan target yang ditetapkan sebelumnya.
Pada Maret 2020, Eijkman mendapatkan penugasan dari Kementerian Riset dan Teknologi untuk mengembangkan bibit vaksin untuk COVID-19. Eijkman mengembangkan bibit vaksin dengan platform protein rekombinan dengan menggunakan sel ragi.
Pada Desember 2020, Eijkman sudah menyelesaikan sekitar 85-90 persen dari pengembangan bibit vaksin. Pada Januari 2021, bibit vaksin diserahkan kepada PT Bio Farma. Setelah mitra industri itu meninjau bibit vaksin tersebut, ternyata bibit vaksin belum memenuhi persyaratan industri karena yield masih belum cukup tinggi, kemurnian, dan imunogenisitasnya masih harus diuji.
Pada Januari 2021, Eijkman mengusulkan anggaran untuk melakukan kegiatan riset untuk optimasi bibit vaksin sesuai dengan permintaan industri seperti untuk peningkatan yield, kemurnian dan imunogenisitasnya.
Salah satu penggunaan anggaran diperuntukkan untuk pengadaan bioreaktor yang penting untuk memperbanyak bibit vaksin. Anggaran tersebut sudah disetujui oleh Kementerian Riset dan Teknologi.
Namun, pada saat itu ternyata akan dimulai proses peralihan ke BRIN, sehingga anggaran yang sebelumnya sudah disetujui Kementerian Riset dan Teknologi, tidak kunjung cair.
"Karena kelihatannya sudah mulai proses pergantian (ke BRIN), jadi anggarannya yang katanya sudah disetujui tapi tidak kunjung cair sampai akhir periode," ujar Amin.
Baca Juga: Bisa Deteksi Omicron, BRIN Harap RT-LAMP Bisa Jadi Syarat Perjalanan
Meski demikian, para peneliti di laboratorium terus berupaya untuk meningkatkan hal-hal yang diminta industri. Eijkman juga menempatkan dua peneliti di PT Bio Farma untuk melakukan secara paralel pengembangan selanjutnya agar bibit vaksin memenuhi persyaratan industri.
Pada beberapa bulan sebelum akhir 2021, Eijkman sudah mampu meningkatkan yield, kemurnian dan imunogenisitas dari bibit vaksin sesuai dengan permintaan industri. Hasil pengujian bibit vaksin pada mencit juga memberikan respons yang sangat bagus terutama terkait imunogenisitasnya.
Mitra industri, PT Bio Farma, menilai hasil itu sudah sesuai dengan permintaan, sehingga pengembangan vaksin menggunakan bibit vaksin itu bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Namun di tengah proses tersebut, terjadi proses integrasi berbagai lembaga penelitian dan pengembangan termasuk Eijkman ke BRIN. Setelah bergabung ke BRIN, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman berganti menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman.
Amin mengatakan saat ini akan diadakan pembahasan antara PT Bio Farma dengan BRIN tentang proses selanjutnya dari bibit vaksin tersebut, yaitu persiapan uji praklinik, dan kemudian dilanjutkan ke uji klinik 1, 2 dan 3.
Dengan kondisi tersebut, Amin mengatakan target mendapatkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman pada pertengahan 2022 belum bisa tercapai, bahkan akan mundur dari jadwal sebelumnya.
"Melihat perkembangan itu di mana saat ini masih dalam proses pembahasan itu kelihatannya belum bisa selesai di pertengahan tahun ini, mungkin yang selesai tahun ini mungkin yang dikembangkan teman-teman di tempat lain.
Tapi yang (vaksin) Merah Putih Eijkman mungkin masih sampai akhir tahun ini atau awal tahun 2023, tergantung proses uji klinik dan sebagainya," tutur Amin.
Amin berharap dengan dukungan semua pihak termasuk Komisi VII DPR RI, bisa mempercepat dan memastikan kualitas vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Eijkman untuk menjawab kebutuhan bangsa Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19. [Antara]
Berita Terkait
-
Polisi Sebut Gas Air Mata Terbawa Angin ke Unisba, Ilmuwan BRIN Ungkap Fakta Sebaliknya
-
BRIN dan IOCAS Mulai Riset Laut Jangka Panjang, Soroti Polusi Plastik dan Arus Global
-
Heboh Kabar Dewan Plesiran ke Luar Negeri saat Rakyat Protes, Peneliti BRIN Sindir DPR Nirempati
-
BRIN Dorong Kolaborasi Global untuk Percepat Inovasi Nanoteknologi
-
Pemkot Gandeng BRIN Siapkan Kebun Raya Mangrove Surabaya Jadi Pusat Perpustakaan Bakau Dunia
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 11 September, Klaim Silver Player Pack dan Bonus 500 Gems
-
4 Aplikasi untuk Membuat Miniatur AI Selain Gemini, Lengkap dengan Cara Menggunakannya
-
Detik-detik yang Mengubah Nepal: Presiden Kabur, Kekosongan Kekuasaan Terjadi
-
23 Kode Redeem FF Terbaru 11 September, Klaim Langsung Bundle dan Map Bunny Warrior
-
Trik Bikin Foto Miniatur AI Versi Ucapan Ulang Tahun Pakai Gemini, Tinggal Copas Prompt
-
16 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 11 September: Ada Iniesta 110 dan Benzema 111
-
7 Prompt Miniatur AI Gantungan Kunci Lengkap dengan Cara Membuatnya
-
Cara Bikin Foto Miniatur Peri dengan Gemini AI dengan Hasil yang Realistis
-
Harga iPhone yang Turun Drastis Setelah iPhone 17 Rilis, Masih Layak Beli Semua!
-
Chip A19 dan A19 Pro pada iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Performanya