Suara.com - Perusahaan induk Facebook, Meta, mengonfirmasi bahwa perusahaan tengah menggarap super komputer AI atau berbasis kecerdasan buatan.
Komputer ini diklaim memiliki kecepatan tinggi dan dirancang khusus untuk melatih sistem machine learning.
Meta mengklaim kalau AI Research SuperCluster (RSC) buatannya saat ini sudah menjadi salah satu komputer paling kencang di dunia di kelasnya.
Sementara komputer baru direncanakan selesai pada pertengahan 2022, dan menjadikannya sebagai tercepat di dunia.
"Meta telah mengembangkan apa yang kami yakini sebagai super komputer AI tercepat di dunia," kata CEO Meta, Mark Zuckerberg, dikutip dari The Verge, Rabu (26/1/2022).
"Kami menyebutnya RSC untuk AI Research SuperCluster dan segera rampung akhir tahun ini," sambungnya.
Nantinya, RSC akan digunakan untuk melatih berbagai sistem yang ada di seluruh bisnis Meta.
Mulai dari algoritma untuk moderasi konten hingga augmented reality (AR) yang bakal tersedia di produk AR Meta di masa depan.
Selain itu, RSC juga bakal dimanfaatkan untuk pengembangan metaverse yang memang jadi visi Meta saat ini.
Baca Juga: MSI Rilis Jajaran Laptop Gaming Meta-Ready di Indonesia
Engineer Meta, Kevin Lee dan Shubho Sengupta mengatakan, RSC akan membantu para peneliti AI Meta dalam membangun model AI baru dan lebih baik untuk mempelajari berbagai konten yang tersebar di platformnya.
Mereka menambahkan, RSC bisa mempelajari ratusan bahasa yang berbeda, menganalisis teks, foto, serta video secara bersamaan, mengembangkan alat AR baru, dan lainnya.
"Kami berharap RSC akan membantu kami dalam membangun sistem AI yang benar-benar baru, contohnya seperti menerjemahkan suara secara real time, yang mendukung orang-orang berkomunikasi dalam bahasa yang berbeda. Sehingga mereka dapat berkolaborasi lebih baik dalam proyek penelitian atau memainkan game AR bersama," jelasnya.
Pengembangan RSC sudah dimulai sejak 1,5 tahun lalu, di mana para engineer Meta sudah merancang berbagai sistem mesin.
Mulai dari teknologi pendingin, daya, jaringan, hingga susunan kabel yang semuanya dimulai dari awal.
Fase pertama RSC sudah aktif dengan memakai sistem berisi 760 Nvidia GGX A100 yang secara total berisi 6.080 GPU.
Berita Terkait
-
Facebook Longgarkan Aturan Iklan Mata Uang Kripto di Platform
-
Instagram Akan Hapus Data Pribadi yang Disebar di Add Yours
-
Facebook Messenger dan Instagram Tidak Mendapatkan Enkripsi End-to-End Default hingga 2023
-
Facebook Menjadi Meta, 5 Perusahaan Besar Ini Juga Pernah Ganti Nama
-
Meta Ungkap Pandemi Covid-19 Berdampak pada Kesehatan Mental
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
X Bikin Marketplace, Tapi Cuma untuk Jual Beli Akun Langka
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 27 Oktober 2025: Ada Skin Crimson dan SG2 OPM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 Oktober: Ada Icon 111-113 dan 200 Rank Up
-
Ambisi Besar Warner Bros: Film Minecraft Didorong Menangkan Piala Oscar!
-
6 Rekomendasi Smartwatch dengan GPS, Harga Murah di Bawah Rp1 juta
-
Jadwal Susulan TKA 2025 Jenjang SMA SMK Disiapkan
-
Gladi Bersih TKA SMA SMK Resmi Hari Ini, Cek Fakta Nilai dan Manfaat Masuk PTN
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas