Pengelolaan habitat primata terancam yang berada di luar kawasan konservasi juga perlu dipertimbangkan. Sebab, sekitar 70% satwa liar dilindungi justru hidup di luar kawasan konservasi.
Tim peneliti dari Fakultas Biologi IPB dan komunitas pemerhati primata, Forum SwaraOwa, mengungkapkan bahwa di Pegunungan Dieng, Jawa Tengah, yang dikelola oleh Perhutani ditemukan owa jawa yang memiliki status konservasi Endangered berdasarkan kategori Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature atau IUCN).
Kajian menunjukkan bahwa banyak orang utan liar yang ditemukan di kawasan hutan produksi yang dikelola oleh IUPHHK-HA (HPH) dan IUPHHK-HT (HTI). Hal tersebut memicu terjadinya konflik antara orang utan dan para pengelola atau bahkan masyarakat.
Koalisi masyarakat sipil peduli Teluk Balikpapan mengungkapkan bahwa habitat bekantan di Teluk Balikpapan juga terancam dengan adanya industri ekstraktif yang masif di wilayah tersebut. Selain itu, masih banyak lagi beberapa jenis primata yang ditemukan di luar kawasan konservasi sehingga memiliki ancaman yang relatif lebih tinggi.
Salah satu solusi perlindungannya adalah melalui penetapan Kawasan Ekosistem Esensial. Kawasan ini merupakan area dengan nilai konservasi tinggi, tapi berada di luar kawasan konservasi. Contohnya: lahan basah, koridor kehidupan liar, ekosistem karst, dan taman keanekaragaman hayati.
Pengelolaan kawasan ini tak hanya dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tapi juga pihak lainnya seperti pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat.
Pengelolaan model ini bertujuan untuk membangun kesadaran semua pihak untuk membangun konektivitas habitat, bukan hanya primata, tapi juga satwa lainnya. Habitat yang terhubung diperlukan agar aktivitas satwa dapat dilakukan dengan leluasa, berdampingan dengan kehidupan manusia.
Tujuan tersebut termaktub menjadi salah satu fokus agenda konservasi keanekaragaman hayati dalam kerangka kerja biodiversitas global (Post-2020 Global Biodiversity Framework.) Hal yang sama juga direncanakan dalam Strategi dan Rencana Aksi Orangutan Nasional Indonesia, dan Rencana Aksi Konservasi Owa Indonesia yang disusun Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia (Perhappi).
Pengelolaan sumber daya alam lestari yang bijak perlu ditanamkan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Harapannya, seiring dengan iklim yang berubah, aspek kesejahteraan manusia dan kelestarian alam dapat berjalan lebih harmonis.
Baca Juga: Orangutan di Indonesia Akan Punah pada 2050
Artikel ini sebelumnya tayang di The Conversation.
Berita Terkait
-
PBB Ingatkan: Meski Ada La Nina, Krisis Iklim Tak Bisa Dibendung Tanpa Aksi Manusia
-
300 Juta Orang Terpapar Panas Ekstrem, Deforestasi Jadi Pemicu Utama
-
Meski Lapisan Ozon Normal, Mengapa Pemanasan Global Justru Memburuk?
-
Bukan Isapan Jempol! AHY Sebut Krisis Iklim Ancaman Nyata yang Sudah Terjadi
-
Jejak Manusia di Antartika: Lonjakan Wisata dan Riset Picu Percepatan Pencairan Es
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
47 Kode Redeem FF Terbaru 6 September: Raih Brass Knuckle, SG2, dan Skin Groza
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru September: Klaim Oliver Kahn 111 dan Ribuan Gems
-
7 Rekomendasi Laptop Chromebook Murah, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Jangan Asal Tulis! Ini 'Mantra Ajaib' Miniatur AI yang Benar, Tinggal Copy Paste
-
Nubia Air vs Galaxy S25 Edge: Adu Bodi Tipis Kurang dari 6 mm Berfitur Tangguh
-
Memori HP Penuh? Ini Cara Bikin Miniatur AI Viral Tanpa Install Aplikasi Apapun
-
Konfigurasi Memori iPhone 17 Series Terungkap: RAM 12 GB Jadi Standar Baru
-
Foto Miniatur AI Viral, Begini Cara Buat Barbie Box Pakai Gemini dan ChatGPT
-
Bikin Foto Miniatur Diri Sendiri Naik Motor ala Gemini AI? Gampang Banget, Ikuti Caranya!
-
7 Tablet Harga 2 Jutaan dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Kerja dan Belajar!