Suara.com - Meta membantah informasi yang mengatakan kalau layanan Facebook dan Instagram bakal dihapus dari Eropa karena perubahan kebijakan transfer data.
"Kami sama sekali tidak memiliki keinginan untuk keluar dari Eropa, tentu saja tidak," kata Markus Reinisch selaku Vice President Public Policy Europe Meta, dikutip dari blog resmi Facebook, Senin (14/2/2022).
Namun, ia tak menampik kalau kebijakan transfer data pengguna Eropa dan Amerika Serikat sangat mempengaruhi bisnisnya.
Kebijakan tersebut juga berlaku untuk perusahaan lain yang beroperasi di Eropa.
"Kami tidak sendirian. Setidaknya 70 perusahaan lain di berbagai industri, termasuk 10 bisnis Eropa, juga telah meningkatkan risiko seputar transfer data dalam pengajuan pendapatan mereka," sambung Reinisch.
Ia juga memaparkan kalau peraturan tumpang tindih ini bukan pertama kali terjadi.
Pada 2015, Perjanjian Safe Harbour dibatalkan oleh Pengadilan Eropa.
Kemudian Privacy Shield, yang digunakan lebih dari 5.000 perusahaan, juga dibatalkan oleh Pengadilan Eropa tahun lalu.
Keputusan ini, kata Reinisch, didasarkan karena adanya ketidaksesuaian antara aturan Uni Eropa dengan Amerika Serikat terkait perlindungan data pengguna.
Baca Juga: Uni Eropa Tanggapi Ancaman Meta Cabut Layanan Facebook dan Instagram
"Kami ingin melihat hak-hak dasar pengguna UE dilindungi, dan kami ingin internet terus beroperasi sebagaimana mestinya: tanpa gesekan, sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.
Reinisch mengaku kalau perusahaan masih terus memantau efek dari kebijakan data transatlantik ini, baik dari sisi perusahaan maupun pengguna.
"Kami berharap dapat melihat kemajuan berkelanjutan dalam negosiasi penggantian Privacy Shield untuk melindungi transfer data translantik, memastikan perlindungan privasi yang kuat, dan menjaga komunitas global, ekonomi, bisnis, dan keluarga tetap terhubung," pungkasnya.
Sebelumnya, laporan pendapatan Meta mengungkapkan kalau perusahaan bakal mencabut layanan Facebook dan Instagram dari Uni Eropa.
Hal ini disebabkan karena Privacy Shield, aturan dari AS yang diajukan Meta ke Uni Eropa, tidak disetujui.
Keputusan pengadilan Eropa membuat Meta tak lagi leluasa membagi data antara pengguna di Eropa dan AS.
Berita Terkait
-
Uni Eropa Tanggapi Ancaman Meta Cabut Layanan Facebook dan Instagram
-
Fitur Baru Facebook Messenger: Split Bill hingga Durasi Voice Note Lebih Panjang
-
Instagram Luncurkan Fitur Keamanan 'Aktivitas Anda' dan 'Pemeriksaan Keamanan' secara Global
-
Cara Download Story Instagram
-
Cara Aktifkan Fitur Take a Break di Instagram
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Motorola Signature: Flagship Baru dengan Snapdragon 8 Gen 5 Siap Meluncur?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 28 Desember: Klaim Diamond, Animation, dan Bundle Natal
-
Infinix Hot 60 Pro vs Tecno Camon 40: Dua Juara HP Murah Versi David GadgetIn
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Desember: Ada Paket Beku 112-115 dan 10 Ribu Gems
-
Forza Horizon 6 di Jepang: Ada Alasan Khusus, Jadi Game Eksklusif Xbox Awal Peluncuran
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir