Suara.com - Samsung diduga kena serangan siber oleh kelompok hacker yang dinamakan Lapsus$.
Mereka mengklaim telah membocorkan sejumlah data rahasia sebesar 190GB, milik perusahaan asal Korea Selatan itu.
Awalnya, Lapsus$ mengungkap bakal membocorkan data Samsung dengan snapshot dari instruksi C/C++ dalam perangkat lunak perusahaan.
Tak lama setelah pengakuan itu, Lapsus$ kemudian mengunggah deskripsi kebocoran data yang mereka dapatkan.
Kelompok hacker ini juga mengklaim kalau bocoran itu berisi source code rahasia Samsung.
Dikutip dari Bleeping Computer, Senin (7/3/2022), berikut data-data Samsung yang diduga dibocorkan Lapsus$:
- Source code untuk tiap Trusted Applet (TA) yang dipasang di lingkungan TrustZone Samsung. Biasanya ini digunakan untuk hal sensitif seperti kriptografi hardware, enkripsi biner, hingga kontrol akses.
- Algoritma untuk semua operasi buka kunci biometrik.
- Source core bootloader untuk semua perangkat terbaru Samsung
- Source code rahasia dari Qualcomm
- Source code untuk server aktivasi Samsung
- Source code untuk teknologi yang digunakan untuk mengesahkan dan mengautentikasi akun Samsung, termasuk API dan layanan
Jika data-data yang diklaim benar, bisa dikatakan Samsung mengalami kasus pelanggaran data besar yang bakal merusak perusahaan.
Lapsus$ membagi data yang mereka peroleh menjadi tiga file dalam bentuk compress, dengan total 190GB.
Data ini juga tersedia dalam torrent dan bisa dibagikan ke lebih dari 400 akun.
Baca Juga: Dukung Teknologi 5G, Samsung Rilis Galaxy M23 dan M33
Kelompok hacker ini juga menyebut kalau mereka bakal menyebarkan lebih banyak server untuk meningkatkan kecepatan download.
Dalam tiga konten yang dibagi, Lapsus$ turut memberikan deskripsi singkat untuk masing-masing data.
Part 1 berisi source code dan data terkait Security/Defense/Knox/Bootloader/TrustedApps dan berbagai item lainnya.
Part 2 berisi kumpulan source code dan data terkait keamanan dan enkripsi perangkat.
Sementara Part 3 berisi ragam repository dari Samsung Gifthub seperti mobile defense engineering, Samsung account backend, Samsung pass backend/frontend, dan SES (Bixby, Smartthings, store).
Belum diketahui apakah Lapsus$ sudah meminta Samsung untuk meminta tebusan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Upgrade Wajib! Galaxy Tab S11 Tawarkan Performa Ngebut dan S Pen yang Lebih Natural
-
Kelebihan VPS Murah KVM untuk Hosting Website Profesional
-
Starlink Bawa Internet ke Pelosok Indonesia, Tapi Harganya Masih Bikin Mikir
-
23 Kode Redeem FC Mobile 8 November: Koleksi Hadiah Rank Up Points, Kit Langka, dan Pemain Bintang!
-
23 Kode Redeem FF Aktif 8 November: Segera Klaim Hadiah Diamond & Bundle Mythos Fist Menanti!
-
Tiga Bulan Diluncurkan, Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Indosat Blokir Lebih dari 200 Juta Panggilan
-
darkFlash DY460: Casing Mid-Tower Stylish dengan Pendinginan Maksimal
-
5 Tablet Rp1 Jutaan Terbaik untuk Anak Menggambar, Pilihan Paling Terjangkau
-
Jajaran iPhone 18 Dinakaran Akan Dilengkapi Kamera Depan 24MP
-
AI Tak Menggantikan Manusia tapi Membuat Lebih Manusiawi