Suara.com - Organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Indonesia Civil Society Organization of Digital Transformation Task Force (ID-CSO DTTF) mengatakan transformasi digital yang diperjuangkan pemerintah dalam Presidensi G20 harus diiringi dengan pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi.
Transformasi digital merupakan salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia. Untuk mendukungnya, pemerintah via Kementerian Kominfo telah membentuk Digital Economy Working Group (DEWG) yang punya tiga pilar utama. Ketiganya adalah infrastruktur dan konektivitas digital; kecakapan dan literasi digital; dan arus data lintas batas negara.
Menurut ID-CSO DTTF tiga pilar itu punya beberapa tantangan untuk diperjuangkan. Salah satunya belum adanya regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia yang sangat diperlukan saat mengatur soal arus data lintas batas negara.
Karenanya, dalam siaran pers yang diakses di laman resmi Elsam sebagai salah satu anggota ID-CSO DTTF, pemerintah diminta untuk segera merampungkan RUU Pelindungan Data Pribadi yang beberapa tahun terakhir masih terkatung-katung nasibnya.
"Perlunya menetapkan kerangka tata kelola perlindungan data pribadi yang baik dan komprehensif melalui pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi, sebagai acuan penting dalam pengaturan transfer data lintas batas negara," demikian salah satu rekomendasi ID-CSO DTTF.
Sementara terkait konektivitas digital, pemerintah didesak untuk menggiatkan pembangunan infrastruktur internet dan platform digital bermakna dengan agenda pemberdayaan serta pendampingan warga yang berorientasi pada pendekatan berbasis manusia.
Lalu untuk masalah literasi digital, pemerintah diminta untuk bersinergi dengan berbagai pihak secara bermakna, inklusif dan mengedepankan kemampuan SDM berpikir kritis.
Adapun rekomendasi ID-CSO DTTF disusun oleh tiga organisasi masyarakat sipil yang melakukan kegiatan advokasi dan pembangunan kapasitas masyarakat terkait Internet, yaitu Common Room bersama Universitas Padjadjaran; Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM); dan ICT Watch.
Baca Juga: Transformasi Digital yang Inklusif, Tema Besar yang Diangkat Indonesia dalam Presidensi G20
Berita Terkait
-
KPU Larang Publik Akses Ijazah Capres-Cawapres Tanpa Izin Pemilik
-
Kolaborasi AdMedika dan CMS Duta Solusi Tingkatkan Keamanan Data serta Layanan Klaim Kesehatan
-
BRI Andalkan QLola by BRI sebagai Solusi Keuangan Korporasi Digital
-
Microsoft Buka Peluang Jadi Ahli AI, Tanpa Harus Jago Coding!
-
Cetak Laba Rp26,53 Triliun, BRI Perkuat Peran UMKM dalam Ekonomi Nasional
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Kenalan dengan Eman Llanda Sangco, Gold Laner Berbakat Asal Filipina
-
20 Kode Redeem FF Hari Ini 1 Oktober 2025, Gaet Budle Firefall Eksklusif Langsung
-
11 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025 Bikin Hoki, Sikat Icon Hernandez Gratis
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
10 Aplikasi untuk Menghapus Objek Foto yang Mengganggu di Latar Belakang
-
Mesin Pencari Itu Gimana Sih? Panduan Simpel untuk Pemula
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Melayang di Kegelapan yang Viral
-
4 Cara Menghapus Cache HP Android Terbaru, Bikin Lancar Anti Lemot
-
Foto Estetik Ala Photobox Tanpa Studio! Cuma Modal Prompt Gemini AI Ini