Suara.com - Pemerintah Australia mengumumkan dibentuknya Komando Pertahanan Antariksa pada Selasa (22/3/2022) sebuah badan yang dirancang untuk mengantisipasi ambisi luar angkasa Rusia dan Tiongkok.
Menteri Pertahanan Peter Dutton seperti dilansir dari BBC, Rabu (23/3/2022) mengatakan Komando Pertahanan Antariksa akan mengamankan ruang Australia di kosmos.
Komando Pertahanan Antariksa Australia dipimpin oleh Wakil Marsekal Cath Roberts, seorang perempuan petinggi militer di negara kangguru tersebut. Roberts mengatakan ia takut melihat ketidakmampuan Australia menghadapi aksi-aksi Beijing dan Moskwa.
Ia mengatakan bahwa satelit-satelit Tiongkok bisa dengan mudah melumpuhkan jaringan satelit Australia di luar Angkasa. Rusia dan Tiongkok diketahui telah menguji senjata yang bisa menghancurkan satelit di luar angkasa.
Pada Januari lalu misalnya satelit SJ-21 China berhasil menarik satelit lain yang sudah tidak aktif ke orbit tempat sampah antariksa berlokasi adalah contoh betapa perkasanya Beijing di luar angkasa.
Sementara itu Rusia pada November 2021 lalu berhasil menghancurkan satelitnya sendiri, Cosmos 1408 menggunakan sebuah rudal anti-satelit. Uji coba Rusia di akhir tahun lalu mendapat kecaman dari negara-negara Barat karena dinilai berpotensi merusak satelit-satelit lain di orbit.
"Aktivitas China dan Rusia, yang terdokumentasi cukup baik di ruang publik, membuat saya takut. Menurut saya ketidakmampuan kita saat ini untuk menghadapi ancaman-ancaman itu... sungguh mengkwatirkan," terang dia seperti dikutip dari The Guardian.
Roberts juga mengakui bahwa Australia bekerja sama erat dengan Amerika Serikat, tetapi di saat yang sama pihaknya tidak bisa bergantung terlalu besar terhadap sekutunya tersebut.
Sementara Dutton menambahkan bahwa Komando Pertahanan Antariksa bukan organisasi besar. Tetapi ia tak menutup kemungkinan Australia akan membangun Angkatan Luar Angkasa, seperti milik Amerika Serikat, di masa depan.
Baca Juga: Jepang dan Australia Kembali Jatuhkan Sanksi Ekonomi terhadap Rusia
Berita Terkait
-
Liburan Romantis Akhir Tahun, Margaret River Australia Barat Wajib Masuk List
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis