Suara.com - Pemerintah Rusia resmi memblokir Google News dan menuduh mereka mempromosikan informasi tidak autentik terkait invasinya ke Ukraina.
Kebijakan ini muncul usai Google mengumumkan tak lagi mengizinkan penggunanya untuk memonetisasi konten yang mengeksploitasi, menolak, atau memaafkan perang.
Kebijakan baru ini berlaku untuk situs, aplikasi, atau channel YouTube manapun yang memperoleh pendapatan dari iklan.
Sebenarnya, Google sudah lama memiliki kebijakan melarang iklan di konten apapun yang menghasut kekerasan. Kebijakan baru ini akan memperluas aturan itu.
"Kami mengkonfirmasi bahwa kami mengambil langkah-langkah tambahan untuk mengklarifikasi, dan dalam beberapa kasus memperluas pedoman monetisasi kami yang berkaitan dengan perang di Ukraina," ujar juru bicara Google, dikutip dari The Guardian, Jumat (25/3/2022).
Beberapa jam setelah kebijakan ini diumumkan, regulator internet Rusia, Roskomnadzor memblokir Google News untuk semua penggunanya di Rusia.
"Berdasarkan permintaan dari kantor kejaksaan Rusia, Roskomnadzor telah membatasi akses ke layanan news.google," kata lembaga itu.
Mereka juga menyebut kalau platform itu berisi informasi yang tidak dapat diandalkan terkait jalannya operasi militer di Ukraina.
Roskomnadzor memang terus membuat kebijakan ke berbagai raksasa teknologi Amerika Serikat selama perang Ukraina berlangsung.
Baca Juga: Cara Pasang Google Analytics di WordPress
Seminggu setelah invasi, mereka memblokir Facebook dan Twitter.
Kemudian pada 11 Maret, Rusia juga memblokir Instagram untuk semua penggunanya. Hanya WhatsApp yang masih diperbolehkan beroperasi di sana.
Berita Terkait
-
Instagram Hapus Aplikasi Boomerang dan Hyperlapse dari App Store dan Google Play
-
Google Rayakan Hari Perempuan Internasional 2022 Lewat Doodle
-
Rayakan Hari Perempuan Internasional, Google Assistant Rilis Fitur Baru di Indonesia
-
Cara Menonton Film di Google TV HP Android, Bisa Sewa
-
Usai Google, Snapchat Matikan Fitur Lokasi di Ukraina
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Google Search Jadi Lebih Pintar: Mode AI dengan Gemini 2.5 Resmi Diluncurkan di Indonesia!
-
Acer Swift Air 16 Hadir dengan AMD Ryzen AI, Layar AMOLED, dan Desain Tipis
-
Spesifikasi Apple Watch Series 11 yang Rilis Bareng iPhone 17, Ada Pendeteksi Hipertensi
-
5 Fitur iPhone 17 Series yang Tiru HP Android, Dari Samsung hingga Google
-
Goto Gelar Doa Lintas Agama: Habib Jafar hingga Bhikkhu Bhadra Doakan Persatuan dan Keluarga Affan
-
Cara Dapat Skin Kaiju No. 8 PUBG Mobile
-
5 Rekomendasi HP Ringan di Bawah 170 Gram: Enteng, Nyaman Dipakai Seharian
-
Bagaimana Cara Pre-order iPhone 17? Wajib Tahu biar Aman
-
Kumpulan Prompt Edit Foto Makanan yang Estetik di Gemini AI, Cocok untuk Produk Jualan
-
4 Rekomendasi HP Android dengan Spesifikasi Mirip iPhone 17, Harga Lebih Bersahabat