Suara.com - Penelitian baru yang dilakukan tim astronom dari Max-Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman, mengungkap bahwa piringan tebal Bimasakti berusia dua miliar tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
Selain itu, piringan tersebut kemungkinan terbentuk hampir 800 juta tahun setelah Big Bang.
Galaksi terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu piringan tipis yang menampung tata surya dan piringan tebal yang jauh lebih besar dan tua.
Untuk merekonstruksi sejarah komponen galaksi ini, tim ahli mengamati populasi bintang di Bimasakti yang dikenal sebagai sub-raksasa (sub-giants).
Sub-raksasa adalah bintang yang diamati dalam periode singkat (dalam istilah kosmik) antara kehidupan bintang reguler an fase raksasa merah, di mana bintang berkembang jauh melampaui selubung aslinya.
Fusi nuklir di inti bintang-bintang ini baru saja berhenti, tetapi bintang-bintang tersebut belum berkembang menjadi raksasa merah.
Karena fase sub-raksasa dalam kehidupan bintang hanya berlangsung beberapa juta tahun.
Para astronom dapat menentukan usia bintang-bintang ini dengan membandingkan komposisi kimianya dengan model komputer evolusi bintang.
Dalam studi baru, para ilmuwan menentukan usia 250.000 sub-raksasa di Bimasakti, menggunakan data dari misi Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST) milik China.
Baca Juga: Ilmuwan Perkirakan Kota yang Akan Tenggelam Akibat Perubahan Iklim, Ada Jakarta
Dilansir dari Space.com, Senin (28/3/2022), data tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar pembentukan bintang dalam sejarah Bimasakti terjadi dalam dua gelombang yang berbeda.
Gelombang pertama, yang terkait dengan piringan tebal, dimulai hanya 800 juta tahun setelah Big Bang atau sekitar 13 juta miliar tahun yang lalu.
Tapi, dipercepat dua miliar tahun kemudian ketika Bimasakti yang baru lahir bertabrakan dengan galaksi lain, yang oleh para astronom disebut Gaia-Sausage-Enceladus.
Tabrakan ini mungkin telah memenuhi piringan tebal serta lingkaran bintang yang mengelilingi seluruh galaksi dengan bintang-bintang.
Namun, butuh lima hingga enam miliar tahun lagi bagi piringan tipis untuk muncul dalam gelombang besar berikutnya dari pembentukan bintang, termasuk Matahari.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Kasus Pertama Penularan Covid-19 dari Rusa ke Manusia
-
Kawah Terbesar di Bumi Ditemukan, Berusia 100 Ribu Tahun
-
Ilmuwan Temukan Bukti Operasi Telinga Paling Tua, Berumur 5.300 Tahun
-
Astronom Temukan Bintang Jenis Baru, Penuh Misteri Bagi Sains
-
Ilmuwan Temukan Saudara Dinosaurus Berwajah Buaya, Berusia 125 Juta Tahun
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Xiaomi Umumkan Jadwal dan Perangkat yang Siap Menerima Update HyperOS 3.0 Stabil
-
Biodata Zeys: Pemain Profesional hingga Pelatih Berprestasi di Esports
-
7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau