Suara.com - Perusahaan keamanan siber dunia, Group-IB menemukan sebanyak 1.150 pangkalan data Indonesia yang tercecer dan terekspose di internet. Temuan ini berdasar pada penyelidikan sejak triwulan pertama 2021 hingga kuartal pertama 2022.
Pangkalan data, jelas Group-IB, merupakan aset digital yang diabaikan pemiliknya, kemudian salah dikonfigurasi dan kemudian terpapar di web terbuka tanpa pelindungan yang memadai.
“Pangkalan data publik bukan berarti data tersebut disusupi atau dibocorkan dengan maksud jahat. Kami ingin menggarisbawahi bahwa pangkalan data yang tidak diamankan bisa sangat berisiko jika penyerang mengaksesnya sebelum pemilik perusahaan menemukan asetnya yang terlupakan atau tidak terlindungi dengan baik,” terang Group-IB dalam siaran pers, Rabu (27/4/2022).
Group-IB menjelaskan bahwa jumlah pangkalan data yang terpapar ke web terbuka bertambah setiap kuartal hingga mencapai puncaknya sebanyak 305 di kuartal pertama 2022.
Perusahaan itu memperingatkan bahwa aset digital perusahaan yang tidak dikelola dengan baik merusak investasi keamanan dan meningkatkan risiko serangan siber.
Konsekuensi dari pangkalan data yang terbuka adalah rentannya data-data pelanggan atau karyawan dirampas serta dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Dalam banyak kasus, pelanggaran data dimulai dengan risiko keamanan yang dapat dicegah, seperti pangkalan data yang terekspos ke web terbuka.
Group-IB juga menemukan bahwa Sebagian besar pangkalan data tercecer di internet itu menggunakan sistem manajemen pangkalan data Redis.
Baca Juga: Peneliti Temukan Celah Berbahaya di Ponsel Android Qualcomm dan MediaTek
Berita Terkait
-
Telkom Jalin Kemitraan Strategis dengan Fortinet Guna Perkuat Infrastruktur Digital $ Keamanan Siber
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Penipuan Digital Makin Marak, Pakar Siber Beberkan Ciri Pelaku dan Cara Aman Hindarinya
-
Pelindung Digital Buatan Anak Bangsa Ini Hadir di Tengah Maraknya Ancaman Online
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Komdigi Kirim Bantuan Starlink ke Wilayah Bencana Aceh, Pemulihan BTS Terus Dipercepat
-
5 Rekomendasi Holder HP Anti-Air Terbaik untuk Ojol, Harga Murah dan Awet
-
Peta Jalan Nasional IPv6 Enhanced dan Net5.5G Resmi Diluncurkan, Ini Strategi Internet Masa Depan
-
Cara Buat Discord Checkpoint 2025, Mirip Spotify Wrapped Versi Komunitas Digital
-
Telkom Resmikan neuCentrIX Jayapura, Data Center Pertama di Papua
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
37 Kode Redeem FF 5 Desember 2025: Sikat Evo Bundle DreamSpace dan Skin M1873 Gratis
-
19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 4 Desember 2025: Ada Bundle DreamSpace dan Gloo Wall Swag