Kejadian ini diakibatkan maraknya ekspansi bangunan di Jakarta. Ini juga termasuk berkurangnya perairan dan kawasan pertanian.
Selain alih fungsi lahan, bentuk bangunan dan penempatannya juga berpengaruh terhadap daya dukung suatu kawasan untuk mengendalikan temperatur. Pengajar senior dari James Cook University di Australia, Taha Chaiechi, menampilkan risetnya di Cairns, Australia, yang menemukan bahwa bangunan-bangunan dan tata kota mempengaruhi laju angin, sinar matahari, dan tutupannya sehingga berdampak pada temperatur kota.
Bukan hanya cuaca panas, heat islands akibat penggunaan lahan juga berdampak peningkatan curah hujan ekstrem di Jakarta dan sekitarnya selama 1961-2010. Curah hujan ekstrem juga dipicu peningkatan konsentrasi nitrogen oksida, sulfur oksida, dan partikel debu – emisi dari pembakaran bahan bakar fossil – di kawasan ini selama 1986-2012.
Bagaimana mencegahnya?
Joko menyatakan heat islands dapat diredam dengan cara mengurangi aktivitas manusia. Misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dari transportasi pribadi, ataupun menggunakan listrik dari energi terbarukan.
Pemerintah juga dapat memperbaiki perencanaan tata kota untuk mengurangi risiko panas yang terperangkap di suatu kawasan. Penambahan ruang terbuka hijau juga harus menjadi langkah yang segera ditempuh.
“Penggunaan energi, air, pemanfaatan pangan, bisa diefisienkan. Kalau tiga hal tersebut bisa diefisienkan atau dikurangi, kondisi dunia relatif lebih baik, terutama untuk meningkatkan kenyamanan hidup di kawasan perkotaan,” tutur Joko.
Baca Juga: Peringatan Dini dari BMKG: Masyarakat Jawa Tengah Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem pada 19-21 Mei
Berita Terkait
-
Siklon Tropis di Selatan Picu Hujan Lebat, BMKG dan BRIN Imbau Masyarakat Waspada
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 16 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat
-
5 HP 2 Jutaan Kamera Terbaik dan RAM Besar untuk Hadiah Anak di Akhir Semester
-
5 Tablet 2 Jutaan dengan SIM Card, Tak Perlu Wifi dan Bisa Pakai WhatsApp
-
7 HP RAM Besar Kamera Bagus Harga Terjangkau, Bebas Multitasking Tanpa Nge-Lag!
-
31 Kode Redeem FC Mobile Aktif 19 November: Ada Ribuan Gems, Pemain 111-113, dan Glorious
-
Teaser Beredar ke Publik, Fitur dan Warna POCO F8 Ultra Terungkap
-
5 Rekomendasi Smartwatch dengan Fitur AI, Ada yang Bisa Pakai ChatGPT
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan yang Ada NFC untuk Game dan Pembayaran Digital