Suara.com - China berencana mengambil sampel Mars dan mengembalikannya ke Bumi pada 2031, dua tahun sebelum NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) bertujuan untuk melakukannya.
Target tersebut diumumkan dalam presentasi oleh Sun Zezhou, kepala perancang misi pengorbit dan penjelajah Mars Tianwen 1 yang tiba di Planet Merah pada Februari 2021.
Dalam presentasinya pada Senin (20/6/2022), Zezhou mengatakan, China menargetkan misi dua peluncuran dengan lepas landas dijadwalkan pada akhir 2028 dan sampel kembali ke Bumi pada Juli 2031.
"Misi multi-peluncuran yang kompleks akan memiliki arsitektur yang lebih sederhana dibandingkan dengan proyek NASA-ESA, dengan satu pendaratan Mars dan tidak ada penjelajah yang mengambil sampel situs yang berbeda," kata Zezhou kepada SpaceNews, dikutip dari Space.com, Rabu (22/6/2022).
Baru-baru ini, NASA meminta masukan publik tentang rencana kolaborasi pengembalian sampel bersama ESA, setelah badan antariksa tersebut memutuskan untuk mengembangkan pendarat Mars kedua karena kebutuhan massal misi tersebut.
Akibatnya, misi pengembalian sampel Mars milik NASA-ESA harus mundur yang semula 2031 menjadi 2033.
Misi kolaborasi NASA-ESA akan mengangkut sampel Mars yang dikumpulkan oleh penjelajah Perseverance NASA yang menjelajahi Kawah Jezero selebar 45 kilometer sejak Februari 2021.
Sampel akan diambil oleh robot buatan ESA dan menempatkannya di atas kendaraan pendakian Mars (MAV) buatan NASA.
MAV kemudian akan meluncurkan kapsul berisi sampel ke orbit Mars, di mana sampel itu akan ditangkap oleh pengorbit buatan Eropa untuk dikirim ke Bumi.
Baca Juga: NASA Undur Misi Pengembalian Sampel Mars ke Bumi
Misi yang akan dilakukan China lebih efisien, di mana sampel dikumpulkan dari satu area kecil melalui proses pengambilan sampel di permukaan dan pengeboran yang dilakukan oleh robot berkaki empat.
China sendiri telah memiliki pengalaman dalam mengirimkan sampel dari Bulan, serta pengalaman di Mars yang cukup besar berkat Tianwen 1 yang diluncurkan pada Juli 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Tren Wall Friction di TikTok Bikin Benda Nempel di Dinding, Ini Faktanya
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 16 Desember: Rain Bundle Winterland, Skin Scar, dan Diamond Gratis
-
Vivo S50 Rilis Rp 7 Jutaan: Disebut Flagship Killer, Bodi Compact Mirip iPhone
-
5 Pilihan HP RAM 12 GB Termurah di 2025, Spek Gahar Harga Bersahabat
-
Star Wars: Fate of the Old Republic Diumumkan, Game RPG Baru dari Kreator KOTOR dan Mass Effect
-
50 Kode Redeem FF 16 Desember 2025: Trik Spin Titan Scar dan Skin Salju Gratis
-
29 Kode Redeem FC Mobile 16 Desember 2025: Klaim Desailly Gratis dan Paket Record Breaker
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah