Suara.com - Laporan baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan judul Prosper Populasi Dunia 2022 menyebut bahwa China tidak akan menjadi negara terpadat pada 2023.
Sebaliknya, rekor tersebut akan direbut oleh India. Dirilis pada peringatan Hari Populasi Dunia, laporan PBB memperkirakan bahwa 15 November 2022 akan menjadi hari di mana populasi global mencapai delapan miliar jiwa.
Namun, ini juga menyoroti bagaimana ledakan populasi manusia menurun, dengan populasi global sekarang tumbuh pada tingkat paling lambat sejak 1950.
Proyeksi tersebut menunjukkan bahwa populasi global dapat tumbuh menjadi sekitar 8,5 miliar pada 2030, 9,7 miliar pada 2050, dan 10,4 miliar pada 2100.
"Ini adalah kesempatan untuk merayakan keragaman kita, mengakui kemanusiaan kita bersama, dan mengagumi kemajuan dalam kesehatan yang telah memperpanjang rentang hidup dan secara dramatis mengurangi angka kematian ibu dan anak," kata Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, dikutip dari IFL Science, Rabu (13/7/2022).
Lebih dari setengah dari proyeksi peningkatan populasi hingga 2050 akan terkonsentrasi hanya di delapan negara, yaitu Republik Demokratik Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania.
Sebagian besar dari 46 negara kurang berkembang termasuk di antara populasi dengan pertumbuhan tercepat.
Beberapa dari negara-negara ini diperkirakan akan berlipat ganda dalam aspek populasi antara 2022 dan 2050.
Misalnya, populasi di sub-Sahara Afrika diperkirakan akan terus tumbuh hingga akhir abad ini dan akan berkontribusi pada lebih dari setengah peningkatan populasi global yang diperkirakan hingga 2050.
Baca Juga: Zhu Xudan Bantah Gantikan Yuan Bingyan di Fox Spirit Matchmaker Yue Hong
Di sisi lain, sebanyak 61 negara akan mengalami penurunan populasi antara 2022 dan 2050, termasuk sebagian besar Eropa yang terkena dampak penurunan tingkat kelahiran.
Sementara itu, populasi China saat ini mencapai sekitar 1,426 miliar dan India sekitar 1,412 miliar jiwa.
India diperkirakan akan terus melanjutkan pertumbuhannya, mencapai 1,668 miliar populasi pada 2050.
Sedangkan populasi China akan mengalami penurunan mencapai sekitar 1,317 miliar pada pertengahan abad.
Saat ini, jumlah lelaki di dunia sedikit lebih banyak daripada perempuan dengan persentase 50,3 persen untuk lelaki dan 49,7 persen untuk perempuan.
Namun, itu akan berubah dalam beberapa dekade mendatang, dengan jumlah perempuan akan sama dengan jumlah lelaki pada 2050.
Berita Terkait
-
Hu Yitian dan Zhang Yunlong Akan Kembali Bekerja Sama dalam Drama Checkmate
-
Sudah Musim Ketiga, Dragon Day You're Dead Kembali dengan Pemeran yang Sama
-
Drama China Dr. Tang Resmi Tamat, Akting Wei Daxun Banjir Pujian
-
Shen Yue Diejek Gemuk dan Diminta Diet, Penggemar Sigap Bela sang Aktris
-
Box Office Film China Lighting Up The Stars Lampaui 1,2 Miliar Yuan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari