Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate menjadikan Jepang sebagai tolok ukur penerapan analog switch off atau ASO bagi siaran televisi karena memiliki geografis yang hampir sama sebagai negara kepulauan.
Menurutnya penerapan ASO - penghentian siaran tv analog dan peralihan ke tv digital - tidak memungkinkan jika dilakukan secara serentak pada seluruh wilayah di sebuah negara. Kecuali, kata dia, negara Singapura yang bisa melakukan ASO serentak karena wilayahnya yang kecil.
"Kami tentu melaksanakan tahap-tahap analog switch off, jadi pelaksanaannya tidak satu kali serentak, tapi secara multi tahap," kata Plate di Pusdikhub Kodiklat AD, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).
Selain Jepang, menurutnya negara-negara yang memiliki wilayah yang luas seperti Amerika, Tiongkok, dan Uni Eropa juga menjadi tolak ukur bagi penerapan ASO.
Dia mengatakan selain memiliki tantangan geografis, Indonesia juga memiliki tantangan teknis dalam penerapan ASO. Salah Satunya yakni perlu adanya pengaturan reuse spectrum frequency dalam penerapan ASO yang perlu diperhatikan.
Pada tahun 2022 ini, menurutnya pemerintah sudah menyediakan satu juta set top box (STB) untuk masyarakat. Namun, kata dia, kebutuhan STB untuk masyarakat yang membutuhkan yakni sebanyak 6,7 juta.
"Undang-undang dan peraturan pemerintah memerintahkan set top box itu disediakan oleh multipleks, itu adalah perusahaan televisi nasional yang diberikan kewenangan sebagai penyelenggara," katanya.
Plate pun memastikan penerapan ASO itu dilakukan untuk membangun konvergensi dan kompetisi yang sehat antar industri media digital. Selain itu, menurutnya migrasi televisi dari analog ke digital juga baik untuk masyarakat.
"Bagi masyarakat yang bukan kategori miskin, dan masih menggunakan televisi tabung, maka segera pasang set top box, yang gambarnya lebih jernih, suaranya jernih, lebih bagus, dan teknologinya lebih modern," kata dia. [Antara]
Baca Juga: Rekomendasi TV Digital Xiaomi, Harga Mulai Rp 4 Jutaan
Berita Terkait
-
Diperiksa di Bui, Plate Lempar Tanggung Jawab Proyek PDNS ke Bawahan yang Jadi Tersangka
-
Tak Bisa Dikorting! Johnny G Plate Tetap Dihukum 15 Tahun Bui Terkait Skandal Proyek BTS Kominfo
-
PK Ditolak MA, Eks Menkominfo Johnny G Plate Tetap Dihukum 15 Tahun
-
Eks Menkominfo Johnny Plate Gigit Jari! MA Tolak PK Kasus Korupsi BTS 4G
-
Sinopsis Mamono, Drama Jepang Terbaru Kumiko Aso dan Akihisa Shiono
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Gegara Tren Viral, Gemini Nano Banana Ciptakan 5 Miliar Gambar AI
-
Tablet Windows Murah untuk Akhir 2025, Ini 4 Pilihan Terbaiknya
-
Gegara Tarif Trump, Peluncuran Game Terminator 2D: No Fate Ditunda
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Jadi Pemain Bola, Mendadak Jadi Bintang Lapangan
-
7 Rekomendasi Game PC Free to Play di Steam, Pilihan Terbaik September 2025
-
Adu Penjualan Xiaomi 17 vs iPhone 17 Series Tahap Awal, Siapa Pemenangnya?
-
Google Ubah Tampilan Logo G, Sentuhan Gradasi Bikin Makin Elegan
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
-
57 Kode Redeem FF Terupdate 30 September 2025: Klaim Incubator Voucher, Bundle, dan Skin Gratis
-
Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 September 2025, Klaim 2.000 Gems hingga Nike Phantom 6