Suara.com - NASA akan meluncurkan misi Artemis 1 yang juga akan membawa 10 cubesat kecil.
Salah satu cubesat tersebut merupakan misi BioSentinel, yang akan menjadi eksperimen biologi berdurasi panjang pertama di luar angkasa.
Pasalnya, selama ini eksperimen biologi hanya terbatas pada sistem Bumi-Bulan.
Diluncurkan pada 29 Agustus, cubesat yang membawa sel ragi tersebut akan memasuki orbit mengelilingi Matahari yang mirip dengan orbit Bumi.
Dengan rute tersebut, para ilmuwan akan mempelajari bagaimana radiasi luar angkasa mempengaruhi sel ragi.
"Ini akan membawa organisme hidup lebih jauh ke luar angkasa daripada sebelumnya. Itu sangat keren," kata Matthew Napoli, manajer proyek BioSentinel di Pusat Penelitian Ames NASA, dikutip dari Space.com, Rabu (17/8/2022).
Menurut NASA, radiasi luar angkasa terbentuk ketika atom bergerak sangat cepat, sehingga kehilangan elektronnya dan hanya menyisakan inti.
NASA menyebut partikel semacam itu sebagai "bola meriam skala atom" karena kerusakan yang dapat ditimbulkan radiasi.
Medan magnet Bumi sendiri melindungi sebagian besar manusia dari radiasi luar angkasa, yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
Baca Juga: Asteroid Berpotensi Berbahaya Seukuran Paus Biru, Lintasi Bumi Besok
Ketika para astronaut meninggalkan orbit rendah Bumi untuk melakukan misi jangka panjang, para astronaut akan terpapar radiasi.
Oleh karena itu, NASA tertarik untuk mempelajari radiasi dan dampaknya.
Misi BioSentinel adalah bagian dari penelitian ini. Tim menggunakan sel ragi karena memiliki mekanisme biologis yang mirip dengan sel manusia.
Itu dapat berfungsi sebagai subjek uji dalam eksperimen radiasi untuk menunjukkan apa yang mungkin terjadi pada manusia dalam situasi yang sama.
Saat Artemis 1 meluncur ke Bulan, BioSentinel akan berpisah dan memasuki orbit luar angkasanya di sekitar Matahari.
Setelah cubesat berada di luar jangkauan medan magnet Bumi, tim misi akan mengaktifkan ragi selama 12 bulan dan penelitian akan dimulai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Sonic Racing CrossWorlds: Sinopsis, Harga, serta Spek Minimum untuk Main Game
-
Silent Hill F: Sinopsis, Harga, dan Spesifikasi Minimum PC untuk Main Game
-
Kenalan dengan Eman Llanda Sangco, Gold Laner Berbakat Asal Filipina
-
20 Kode Redeem FF Hari Ini 1 Oktober 2025, Gaet Budle Firefall Eksklusif Langsung
-
11 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025 Bikin Hoki, Sikat Icon Hernandez Gratis
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
10 Aplikasi untuk Menghapus Objek Foto yang Mengganggu di Latar Belakang
-
Mesin Pencari Itu Gimana Sih? Panduan Simpel untuk Pemula
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Melayang di Kegelapan yang Viral