Suara.com - Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengancam akan memblokir panggilan dari penyedia layanan suara (operator), yang belum mengambil tindakan berarti terhadap robocall ilegal.
Pada Senin (3/10/2022) waktu setempat, FCC mengumumkan bahwa mereka memulai proses untuk menghapus penyedia dari Database Mitigasi Robocall agensi karena gagal menerapkan protokol anti-robocall STIR/SHAKEN sepenuhnya ke dalam jaringan mereka.
Jika perusahaan gagal memenuhi persyaratan ini selama dua minggu ke depan, penyedia yang patuh akan dipaksa untuk memblokir panggilan mereka.
“Ini adalah era baru. Jika penyedia tidak memenuhi kewajibannya di bawah hukum, sekarang akan menghadapi pengusiran dari jaringan telepon Amerika. Denda saja tidak cukup,” kata Ketua FCC Jessica Rosenworcel dalam sebuah pernyataan.
“Penyedia yang tidak mengikuti aturan kami dan membuatnya mudah untuk menipu konsumen sekarang akan menghadapi konsekuensi yang cepat,” tegasnya dilansir laman The Verge, Selasa (4/10/2022).
Pesanan FCC menargetkan tujuh operator, termasuk Akabis, Cloud4, Global UC, Horizon Technology Group, Morse Communications, Sharon Telephone Company, dan SW Arkansas Telecommunications and Technology.
“Penyedia ini sangat gagal dan sekarang mempertaruhkan partisipasi mereka yang berkelanjutan dalam sistem komunikasi AS,” Loyaan A. Egal, penjabat kepala standar penegakan FCC, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman FCC itu, menandai salah satu tindakan paling signifikan yang telah diambil agensi untuk memerangi robocall ilegal sejak persyaratan STIR/SHAKEN mulai berlaku.
Pada tahun 2020, FCC menyetujui aturan yang memaksa semua penyedia layanan suara untuk memverifikasi keaslian panggilan masuk.
Baca Juga: Bocoran Render Samsung Galaxy Z Flip 4, Ungkap Sisi Samping Ponsel Lipat
Pada tenggat waktu FCC Juni 2021, AT&T, T-Mobile, dan Verizon, tiga operator utama AS, telah sepenuhnya menerapkan teknologi tersebut.
Sementara FCC telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memerangi robocall ilegal, itu hanya mulai mengatasi ancaman teks spam yang terus meningkat, menurut Axios. Lalu bagaimana dengan di Indonesia?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Penjualan Battlefield 6 Tembus 10 Juta Kopi, Analis Sebut Masih Sulit Kalahkan Game COD
-
7 Smartwatch Murah yang Bisa Hitung Kalori: Praktis Pantau Diet, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Meluncur Bulan Ini, Vivo Y500 Pro Bawa Memori 512 GB dan Kamera 200 MP
-
Link Live Streaming Supermoon 5 November 2025: Amati 'Fenomena Bulan Besar' Lebih Dekat
-
7 Rekomendasi Tablet Android Killer! Performa Tak Kalah dari iPad, Harga Mulai 1 Jutaan
-
23 Kode Redeem FC Mobile 5 November: Klaim Hadiah Rank Up, Player Pack, dan Gems Gratis Sekarang!
-
Redmi Turbo 5 Lolos Sertifikasi: Diprediksi Pakai Dimensity 8500, Skor AnTuTu Tinggi
-
Laris Lampaui Konsol Lain, Nintendo Switch 2 Terjual 10 Juta Unit dalam 4 Bulan
-
23 Kode Redeem FF 5 November: Segera Klaim Skin Evo Gun & Bundle Flame Arena Sebelum Kedaluwarsa!
-
Google Doodle Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Ini Maknanya