Suara.com - Fenomena alam El Nino disinyalir akan tiba di Indonesia pada bulan Agustus 2023 mendatang. Apa saja bahaya El Nino di Indonesia?
Salah satu potensi yang dikhawatirkan menjadi dampak fenomena alam ini adalah kebakaran hutan dan lahan sehingga menyebabkan kekeringan di beberapa daerah. Simak penjelasan tentang bahaya El Nino di Indonesia berikut.
Apa itu El Nino?
El Nino merupakan kondisi di mana air laut di Samudera PAsifik lebih panas dari suhu pada umumnya. Ketika pemanasan suhu air di luar batas wajar, maka tekanan atmosfer di atasnya akan menurun.
Kondisi itulah yang kemudian menyebabkan perubahan pola iklim menjadi cukup ekstrem. Permukaan air yang lebih hangat akan meningkatkan curah hujan. Maka, saat negara bagian Amerika Selatan seperti Peru mengalami peningkatan intensitas hujan, Indonesia justru memperoleh dampak sebaliknya.
Bahaya El Nino di Indonesia
Ini bukan merupakan kali pertama Indonesia disinyalir akan mendapatkan dampak dari peristiwa El Nino. Salah satu peristiwa terparah dari kondisi ini sempat terjadi di tahun 2015.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa kala itu Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami defisit air hingga 20 miliar meter kubik. Sementara itu, lebih dari 111 ribu hektar lahan pertanian juga mengalami kekeringan.
Namun saat itu Indonesia tampaknya memang belum mempersiapkan secara matang menghadapi dampak El Nino.
Baca Juga: Damkar Purwakarta: Ada 26 Kejadian Karhutla di Purwakarta Selama 2022-2023
Oleh karena itu, dengan kemungkinan El Nino yang mungkin terjadi di bulan Agustus mendatang, pemerintah perlu melakukan beberapa upaya di antaranya mengedukasi masyarakat sekaligus melakukan modifikasi teknologi hujan.
Jika tidak dilakukan persiapan matang, dikhawatirkan Indonesia akan mengalami beberapa risiko. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Kekeringan karena menurunnya curah hujan di berbagai daerah.
Kebakaran hutan karena lahan gambut yang mudah terbakar. Ini juga bisa menghasilkan kabut asap yang berbahaya.
Gangguan sektor pertanian karena jumlah pengairan yang berkurang. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan gagal panen pada jagung, padi, dan komunitas pertanian lainnya.
Gangguan sektor perikanan karena perubahan suhu di permukaan air laut. Ini akan mengurangi populasi ikan tertentu.
Berita Terkait
-
Damkar Purwakarta: Ada 26 Kejadian Karhutla di Purwakarta Selama 2022-2023
-
Suasana Kota New York yang Diselimuti Cahaya Oranye Mendadak Viral, Mirip Seperti Kota Fiksi Ilmiah
-
Puncak Kemarau Kepri Juli-September, Waspada Tiga Wilayah Ini Rawan Kebakaran Hutan
-
El Nino Akan Terjadi di Semester II 2023, Ini yang Perlu Disiapkan oleh Petani Kopi Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
Terkini
-
Salah Satu Ponsel Tertipis, Render Motorola Edge 70 Beredar ke Publik
-
Drama China Laris: Pendapatan Capai Rp156 Triliun, Lampaui Box Office Lokal
-
HP Flagship Oppo Terima Update ColorOS 16 pada November 2025, Begini Fiturnya
-
Spartan Survivors Hadir di Steam, Game Gratis Buatan Penggemar Dapat Restu Microsoft
-
25 Kode Redeem FC Mobile 29 Oktober: Segera Klaim Hadiah Gems, Icon, dan Skin Jersey Edisi Terbatas!
-
25 Kode Redeem FF 29 Oktober: Dapatkan Diamond, Bundle, dan Skin Kolaborasi Gratis!
-
Siap Rilis Global, iQOO 15 Black Edition Terlihat di Toko Online
-
Gaming Lebih Mulus, Honor GT 2 Diprediksi Bawa Layar OLED 165 Hz
-
iPhone 17 Laris Manis, Valuasi Apple Tembus Rp66.500 Triliun
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Halloween, Hasilnya bak Fotografer Profesional