Suara.com - Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengemukakan konsep Imunitas Siber atau Kaspersky Cyber Immunity untuk mengatasi ancaman siber yang semakin kompleksi di dunia yang marak dengan perkembangan kecerdasan buatan atau AI.
CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky, saat berbicara di acara Cyber Security Weekend di Bali pekan ini mengatakan agar AI aman digunakan, maka pengguna harus memiliki perlindungan bawaaan atau imunitas siber.
Konsep Imunitas Siber Kaspersky menyiratkan bahwa sebagian besar jenis serangan siber tidak efektif dan tidak dapat mempengaruhi fungsi penting sistem dalam skenario penggunaan yang ditentukan sejak dari tahap desain.
"Kaspersky Cyber Immunity adalah pendekatan yang baru-baru ini kami gadangkan di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Ini mewujudkan sistem yang aman sesuai desain yang memungkinkan terciptanya solusi yang hampir tidak mungkin untuk dieksploitasi dan meminimalkan jumlah potensi kerentanan," kata CEO Kaspersky, Eugene saat pemaran, Kamis (24/8/2023).
"Di zaman di mana teknologi dapat digunakan baik oleh orang baik maupun orang jahat, keamanan siber tradisional tidak lagi cukup. Kita perlu merevolusi pertahanan kita untuk memastikan kita menciptakan dunia digital yang lebih aman," sambungnya.
Sebelumnya Kepala Pusat Penelitian untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Vitaly Kamluk mengungkapkan bahwa AI juga mulai digunakan oleh para kriminal untuk meramu ancaman siber.
Vitaly Kamluk tidak membantah jika teknologi AI sangat membantu pekerjaan manusia. Namun, bagai pedang bermata dua, kecerdasan buatan juga dimanfaatkan penjahat siber untuk beraksi.
"Memang benar bahwa dengan munculnya AI kita telah melihat terobosan teknologi yang dapat meniru konten serupa dengan apa yang dilakukan manusia. Mulai dari gambar hingga suara, video deepfake, dan bahkan percakapan berbasis teks yang tidak dapat dibedakan dengan manusia," kata Vitaly Kamluk.
"Seperti kebanyakan terobosan teknologi, AI adalah pedang bermata dua. Kita selalu dapat memanfaatkannya selama kita tahu cara menetapkan arahan yang aman untuk mesin pintar ini,” tambah Vitaly Kamluk.
Baca Juga: Kaspersky: Penjahat Siber Mulai Manfaatkan AI, Sukar Terdeteksi
Kamluk menjelaskan ketika penjahat siber menjalankan aksinya, mereka bisa membuat AI yang disalahkan. Pasalnya, mereka mudah menghilangkan jejak usai beraksi.
"Menciptakan AI yang secara ajaib mendatangkan uang atau keuntungan ilegal akan semakin mengaburkan tindakan kriminal para penjahat siber, karena bukan mereka saja yang harus disalahkan, melainkan AI,” jelas Kamluk.
“Sistem pertahanan yang cerdas bisa menjadi kambing hitam. Selain itu, kehadiran autopilot yang sepenuhnya independen mengurangi perhatian kontrol manusia,” tutup dia.
Berita Terkait
-
TP Indonesia Luncurkan TP.ai FAB, Tunjukkan Arah Baru Integrasi AI dalam Transformasi Bisnis
-
Kerja Sama Telkom dengan UNAIR: Perkuat Pengembangan AI Center of Excellence
-
Palo Alto Networks Perkenalkan Cortex AgentiX: Tenaga AI Canggih Siap Merevolusi Keamanan Siber
-
Indosat dan Nokia Hadirkan Program Literasi AI GenSi, Percepat Transformasi Digital Generasi Muda
-
Acer Predator Triton 14 AI: Laptop Kalem yang Performanya Bikin Kaget
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
4 HP Harga Rp2 Jutaan Terbaik 2025 dengan Spek Tinggi: Kamera 108 MP, Chipset Ngebut!
-
5 Cara Download Video FB yang Diprivasi Lewat HP, Praktis Tanpa Aplikasi
-
3 Tablet dengan SIM Card Paling Murah, Harga Mulai Rp1 Jutaan Bisa Telepon dan Internetan Lancar
-
TikTok Rilis Daftar Musik Terpopuler 2025, Stecu Stecu Masuk 10 Besar
-
5 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Terbaik, Nyaman untuk Multitasking Harian
-
53 Kode Redeem FF 11 Desember 2025: Klaim Skin Salju Gratis dan Bocoran Faded Wheel
-
One UI 8.5 Beta Rilis, HP Samsung Apa Saja yang Kebagian? Ini Plus Minusnya
-
25 Kode Redeem FC Mobile 11 Desember 2025: Sikat Buffon 115 dan Gems Record Breaker
-
5 Rekomendasi HP Android Mirip iPhone Air Rilisan 2025, Mulai Rp 1 Jutaan
-
Dari Excel ke Android: Cara Cerdas Mengimpor Kontak dalam Hitungan Menit!