Suara.com - Peneliti Kaspersky Global Research and Analyses Team (GReAT) memperkirakan pelaku Advanced Persistent Threats (APT) akan memperkenalkan eksploitasi baru pada perangkat seluler, perangkat wearable, dan perangkat pintar.
Kemudian, menggunakannya untuk membentuk botnet, menyempurnakan metode serangan rantai pasokan, dan memanfaatkan AI untuk spear-phishing yang lebih efektif.
Kemajuan ini diperkirakan akan meningkatkan serangan bermotif politik dan kejahatan duniamaya.
Peniruan identitas yang didukung AI, munculnya eksploitasi kreatif untuk seluler, dan botnet baru.
Alat AI yang bermunculan akan menyederhanakan produksi pesan spear-phishing, bahkan memungkinkan peniruan individu tertentu.
Penyerang dapat merancang metode otomatisasi kreatif dengan mengumpulkan data online dan memasukkannya ke LLM untuk membuat email dengan gaya seseorang yang terhubung dengan korban.
“Operasi Triangulasi” menandai tahun terobosan bagi eksploitasi seluler, yang berpotensi menginspirasi lebih banyak penelitian mengenai APT yang menyerang perangkat seluler, perangkat yang dapat dikenakan (wearable device), dan perangkat pintar.
Eksploitasi kerentanan pada perangkat lunak dan peralatan yang umum digunakan adalah hal lain yang harus kita waspadai.
Jumlah serangan siber yang disponsori negara juga berpotensi meningkat pada tahun depan, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.
Baca Juga: Peneliti: Serangan Siber Gamer Tahun 2023 Meningkat, Minecraft Jadi Sasaran Empuk
Serangan-serangan ini kemungkinan besar akan mengancam pencurian atau enkripsi data, penghancuran infrastruktur TI, spionase jangka panjang, dan sabotase dunia maya.
Tren penting lainnya adalah hacktivisme, yang menjadi lebih umum terjadi sebagai bagian dari konflik geopolitik.
Ketegangan geopolitik menunjukkan kemungkinan peningkatan aktivitas hacktivist, baik yang bersifat destruktif maupun bertujuan menyebarkan informasi palsu.
“Pada tahun 2023, peningkatan signifikan dalam ketersediaan alat AI tidak luput dari perhatian para pelaku APT yang terlibat dalam kampanye ekstensif dan sangat canggih," kata Igor Kuznetsov, Direktur, Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) di Kaspersky.
Namun, dia menambahkan, pihaknya mengantisipasi bahwa tren yang akan datang tidak hanya mencakup implikasi AI, melainkan termasuk metode baru untuk melakukan serangan rantai pasokan, munculnya layanan hack-for-hire, eksploitasi baru pada perangkat konsumen, dan banyak lagi.
"Tujuan kami adalah untuk membekali para pemberantas ancaman siber dengan intelijen ancaman tingkat lanjut yang selalu terdepan dalam perkembangan ancaman terkini, meningkatkan kapabilitas mereka untuk menangkis serangan siber secara lebih efektif”, jelasnya.
Berita Terkait
-
Penetapan Perpres Strategi Keamanan Siber Nasional Terbaru Jaga Ekosistem Kriptografi
-
Kaspersky Luncurkan Solusi Baru, Lebih User Friendly
-
Paspor Hasil Curian Hacker Bisa Dijual Mulai dari Rp 90 Ribuan
-
BSSN Sebut Tidak Ada Negara yang Aman dari Serangan Siber
-
Kaspersky Mengungkap Bagaimana Crypto-Phisher Mencuri Asset Kripto
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya