Suara.com - Truk pengangkut tabung gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG) tiba-tiba meledak di Jalan Raya Lodaya, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (27/11/2023). Apa itu CNG?
Akibat peristiwa ledakan tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia. Sementara enam orang lainnya terluka dan sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Sekarwangi Cibadak.
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan penyebab tabung CNG yang diangkut truk bernopol B 9496 SYX ini bisa meledak. Namun, dugaan sementara oleh teknisi CNG, ledakan terjadi karena katup silinder pada tabung gas terlepas.
Apa itu CNG?
Compressed Natural Gas atau CNG merupakan bahan bakar alternatif bensin dan solar yang sebagian besarnya terdiri atas metana.
CNG adalah gas bumi yang dapat dikompresi pada tekanan tinggi sehingga volumenya akan menjadi 1/250 dari volume standar yang umumnya akan disimpan di dalam tabung logam.
Tujuan kompresi gas bumi menjadi CNG adalah untuk memperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel.
Tekanan pemampatan CNG dapat mencapai angka 250 bar pada suhu atmosferik. Dengan tindakan kompresi atau pemampatan ini yang kemudian disimpan dalam tabung, CNG akan mudah dikirimkan ke konsumen.
Baca Juga: Perusahaan Truk Gas yang Meledak di Sukabumi Masih Didalami Polisi
CNG dapat dimanfaatkan sebagai penggerak mesin yang berbahan bakar gas pada pabrik, pemanas ruangan, kompor, tungku, hingga bahan bakar pada kendaraan yang berbahan bakar solar.
Argentina dan Brasil adalah dua negara dengan jumlah kendaraan pengguna CNG terbesar di benua Amerika Latin. Konversi ke CNG difasilitasi oleh pemerintah setempat dengan pemberian harga yang lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak.
Semakin meningkatnya harga bahan bakar minyak dan kesadaran lingkungan, saat ini CNG mulai digunakan juga sebagai bahan bakar kendaraan penumpang dan truk barang berdaya ringan hingga menengah.
Sementara itu Indonesia sendiri, tepatnya untuk wilayah Jakarta, hanya ada 14 Stasiun Pengisi Bahan Bakar Gas (SPBG), namun hanya beroperasi enam SPBG.
Untuk mendorong penggunaan CNG, Pemerintah DKI Jakarta mengharuskan bus TransJakarta rute 2, 3, dan berikutnya untuk menggunakan CNG.
Selain itu, kendaraan tiga roda seperti Bajai yang berwarna biru di DKI Jakarta juga harus menggunakan teknologi mesin ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Vivo X200T Muncul di Database IMEI, Pakai Kamera Zeiss