Suara.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka sempat menyebut istilah smart farming atau pertanian pintar dalam debat cawapres yang digelar Minggu (21/1/2024) malam tadi.
Menurut cawapres pendamping Prabowo Subianto itu, mekanisme smart farming bisa meningkatkan produktivitas petani sekaligus mendorong minat generasi muda pada sektor pertanian.
"Jangan lupa mekanisasi untuk meningkatkan produktivitas petani, pakai combine harvester, kita libatkan generasi muda melalui smart farming, pakai IoT (Internet of Things) untuk memantau PH tanah dan penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida," kata Gibran dalam Debat Cawapres.
Sebenarnya apa itu smart farming? Apa bedanya dengan pertanian biasa? Berikut rangkuman yang dikumpulkan Suara.com.
Apa yang dimaksud smart farming?
Guru Besar dari Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur, Teguh Soedarto mengatakan, smart farming adalah sistem pertanian pintar guna meningkatkan efisiensi serta produktivitas pertanian.
"Utamanya, pertanian pintar adalah konsep yang lahir dari pendekatan teknologi digital, mekanisasi pertanian, hingga sistem pemasaran berbasis digital," kata Teguh, dikutip dari laman Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Minggu (22/1/2024).
Teguh menerangkan kalau beberapa infrastruktur yang mendukung keberhasilan smart farming meliputi robot, drone, IoT, hingga teknologi kecerdasan buatan lain seperti remote sensing, machine learning, serta modul sensor.
Disebutkan dia, lahirnya konsep Smart Farming juga bertujuan menyongsong efektivitas hasil produksi. Melalui pemanfaatan teknologi alat penanam padi otomatis, alat pengolah tanah, serta alat pemanenan padi yang terintegrasi, maka produksi pertanian dapat dinikmati secara maksimal dalam waktu yang singkat.
Sementara itu Bio Economy Research selaku lembaga riset dari Jerman menerangkan, smart farming atau pertanian cerdas, (yang juga dikenal sebagai Farming 4.0 atau digital farming) adalah penerapan teknologi informasi dan data untuk mengoptimalkan sistem pertanian yang kompleks.
Baca Juga: Candaan Cak Imin ke Tom Lembong usai Disebut-sebut Gibran: Ada yang Rindu Rupanya
Integrasi smart farming dan teknologi data modern memungkinkan penanaman benih disesuaikan dengan lahan tertentu untuk memastikan proses produksi yang efisien. Penerapan teknologi informasi dan data mendukung petani dalam mengambil keputusan berdasarkan data konkrit.
Smart farming juga didasarkan pada kontrol elektronik yang tepat. Hal ini membuka jalan bagi mesin pertanian untuk berkomunikasi satu sama lain karena mereka semua dapat mengakses catatan data lapangan berbentuk elektronik.
Cara kerja petani di konsep smart farming
Para petani yang menggunakan metode smart farming ini membutuhkan sistem manajemen pertanian, aplikasi pertanian, dan platform online untuk mendukung kerja mereka.
Smart farming pun tidak hanya melibatkan mesin individual, tetapi seluruh operasi pertanian. Petani dapat mengakses data secara real-time di perangkat seperti ponsel atau tablet.
Lewat perangkat itu, petani bisa mengakses data seperti kondisi tanah dan tanaman, medan, iklim, cuaca, penggunaan sumber daya, tenaga kerja, pendanaan, proses, hingga hasil evaluasi.
Konsep smart farming versi Gibran
Konsep smart farming pun juga pernah dilontarkan Gibran sebelumnya. Hal itu dia ungkap saat rapat Konsolidasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Surakarta 2025-2045 di Hotel Solo Paragon, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).
Berita Terkait
-
Candaan Cak Imin ke Tom Lembong usai Disebut-sebut Gibran: Ada yang Rindu Rupanya
-
Gibran Dapat Sentimen Negatif di Medsos selama Debat Cawapres
-
Pasang Ekspresi Cemberut, Anies Baswedan Disebut Mirip Tokoh Antagonis Mahabarata
-
Debat Cawapres Pakai Jaket Klan Naruto, Gibran Rakabuming Diledek Salah Kostum
-
Ini Arti Greenflation, Istilah yang Ditanyakan Gibran ke Mahfud MD sampai Bikin Panas
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
EA FC 26 Sudah Bisa Dimainkan: Daftar Ikon Terungkap, Gameplay Tuai Pujian
-
Render Vivo V60 Lite 4G Beredar: Desain Mirip iPhone 17, Harga Lebih Murah
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini