Suara.com - Pengguna Android harus waspada dengan aplikasi yang dengan mudah terinstal di perangkat. Pakar keamanan di ESET telah menemukan setidaknya 12 aplikasi Android berbahaya, yang sebagian besar menyamar sebagai aplikasi chatting.
Oleh karena itu, jika pengguna memiliki salah satu aplikasi chat ini di ponsel Android, segera untuk menghapusnya karena aplikasi tersebut menanam Trojan di ponsel dan mencuri data pribadi, seperti log panggilan dan pesan, mendapatkan kendali kamera dari jarak jauh, dan bahkan ekstrak detail obrolan dari platform terenkripsi seperti WhatsApp.
Dilansir dari Digital Trends, berikut ini aplikasi yang dimaksud:
- YohooTalk
- TikTalk
- Privee Talk
- MeetMe
- Nidus
- GlowChat
- Let’s Chat
- Quick Chat
- Rafaqat
- Chit Chat
- Hello Chat
- Wave Chat
Jika pengguna menginstal salah satu aplikasi ini di perangkat, segera hapus aplikasi tersebut.
Terlebih, enam dari aplikasi ini tersedia di Google Play Store, sehingga meningkatkan risiko ketika pengguna menaruh kepercayaan pada protokol keamanan yang diterapkan oleh Google. Trojan akses jarak jauh (RAT) bernama Vajra Spy berada di pusat aktivitas spionase aplikasi ini.
Namun, ini bukan pertama kalinya Vajra Spy menimbulkan kekhawatiran. Pada 2022, Broadcom juga mendaftarkannya sebagai varian Remote Access Trojan (RAT) yang memanfaatkan Google Cloud Storage untuk mengumpulkan data yang dicuri dari pengguna Android.
Malware ini telah dikaitkan dengan kelompok ancaman APT-Q-43, yang diketahui menargetkan anggota militer Pakistan secara khusus.
Tujuan nyata VajraSpy adalah mengumpulkan informasi dari perangkat yang terinfeksi dan mengumpulkan data pengguna, seperti pesan teks, percakapan WhatsApp dan Signal, riwayat panggilan, dan lain-lain.
Aplikasi-aplikasi ini, yang sebagian besar menyamar sebagai aplikasi obrolan, menggunakan serangan rekayasa sosial yang bernuansa romantis untuk memikat targetnya.
Baca Juga: Cara Hemat Data Internet saat Tethering di Android
Dalam kasus penyebaran VajraSpy terbaru, aplikasi dapat mengekstrak detail kontak, pesan, daftar aplikasi yang diinstal, log panggilan, dan file lokal dalam format berbeda seperti .pdf, .doc, .jpeg, dan .mp3.
Selain menyadap pesan di platform seperti WhatsApp, aplikasi berbahaya ini juga dapat melihat notifikasi, merekam panggilan telepon, mencatat penekanan tombol, mengambil gambar dengan kamera tanpa sepengetahuan korban, dan mengambil alih mikrofon untuk merekam audio.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange