Suara.com - Belakangan viral sebuah gadget baru yang bernama Rabbit RI. Apa itu Rabbit RI dan apa fungsinya, kenapa sampai viral belakangan ini.
Perkembangan teknologi semakin "out of the box" setiap harinya. Baru-baru ini, startup asal Los Angeles, Amerika Serikat Rabbit Inc. dan perusahaan teknologi Teenage Engineering merilis sebuah perangkat berbasis kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), bernama Rabbit R1.
Rabbit R1 adalah perangkat genggam dengan teknologi AI yang berukuran setengah dari ponsel yang banyak dijual di pasar dewasa ini.
Gadget AI yang menggemparkan dunia ini memiliki layar 2,8 inci, roda gulir untuk navigasi, kamera 8 megapiksel, penyimpanan 128GB, GPS dan akselerometer serta sensor giroskop untuk penginderaan gerak.
Rabbit RI bukan ponsel
Karena Rabbit RI merupakan sebuah inovasi baru, banyak yang menyangka jika gadget yang satu ini akan menggantikan keberadaan ponsel di masa depan.
Namun pada kenyataannya, Rabbit RI bukanlah ponsel pintar. Tujuan diciptakannya Rabbit AI adalah sebagai asisten pribadi khusus yang didukung AI.
Jesse Lyu, CEO dan pendiri Rabbit, mengatakan perangkat ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan ponsel pintar, setidaknya dalam waktu dekat.
Meskipun ukurannya kompak, kira-kira setengah ukuran iPhone 15 dan sangat ringan, Rabbit R1 memiliki keunikan dalam pengoperasiannya.
Baca Juga: Apa Itu Bing Image Creator, Bagaimana Cara Menggunakannya
Jika ponsel memerlukan aplikasi untuk mengerjakan tugas tertentu, Rabbit AI tidak demikian. Keunggulan R1 terletak pada perangkat lunaknya, Rabbit OS dan teknologi AI yang mendasarinya.
Teknologi dalam gadget Rabbit AI
Rabbit OS menggunakan “Large Action Model” (LAM), yang membedakan dirinya dari model bahasa gaya ChatGPT pada umumnya. LAM ini berfungsi sebagai pengontrol universal untuk berbagai aplikasi, menawarkan solusi serbaguna untuk mengelola layanan di seluruh situs web, aplikasi, atau platform lainnya.
Salah satu pendekatan inovatif Rabbit adalah berintegrasi dengan aplikasi yang sudah ada. Alih-alih mengembangkan banyak API dan mencari dukungan pengembang untuk R1, Rabbit melatih LAM melalui interaksi manusia langsung dengan aplikasi populer seperti Spotify dan Uber.
Pendekatan ini memungkinkan LAM mengenali fungsionalitas dan menerapkan pengetahuannya di berbagai aplikasi.
Fungsi kamera pada Rabbit AI berbeda dengan ponsel pintar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android
-
Komdigi Punya Sistem Khusus Awasi Konten Internet, Klaim Bukan Alat Bungkam Kritik Warga
-
Teaser Anyar Xiaomi 15T: Klaim Hadirkan Fotografi Leica 'Kelas Profesional'
-
China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa