Suara.com - Facebook Marketplace memiliki lebih dari 250 juta toko dan lebih dari 1 miliar pembelian per bulan. Ini adalah platform yang menampung banyak penjual.
Namun sama seperti platform jual beli lainnya, pengguna harus waspada dengan penipuan di Facebook Marketplace. Ada beberapa cara untuk mengenali penipuan di dalam Facebook Marketplace, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Periksa profil penjual
Periksa halaman informasi penjual sebelum mengirim pesan. Jika pengguna tidak melihat gambar profil, spanduk gambar, atau daftar Marketplace sebelumnya, penjual tersebut mungkin palsu dan mencoba menipu di platform tersebut.
2. Penjual meminta pembayaran di platform lain
Saat melakukan transaksi, pastikan untuk menggunakan metode pembayaran tepercaya. Metode tersebut dijamin dengan perlindungan pembelian dan pengguna akan mendapatkan pengembalian dana jika tidak menerima produk.
Jika penjual bersikeras menerima pembayaran melalui platform lainnya, kemungkinan besar itu adalah tanda-tanda penipuan.
3. Harga murah untuk barang mahal
Jika pengguna ingin membeli ponsel namun penjual mematok dengan harga rendah, maka pengguna harus curiga. Jangan tergiur dengan harga murah untuk barang mahal. Kemungkinan produk yang dijual adalah barang palsu.
Baca Juga: Cara Ngobrol dengan Chatbot AI di Facebook
4. Penjual menolak COD
COD atau Cash on Delivery memungkinkan pengguna untuk bayar ditempat dan bertemu dengan penjual secara langsung. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengecek kondisi barang sebelum membayarnya.
Namun jika penjual menolak untuk melakukan COD karena alasan yang tidak logis, maka hal itu patut untuk dicurigai.
5. Pembeli membayar lebih kepada penjual
Penjual pun juga bisa menjadi target penipuan pembeli. Penjual dapat ditipu oleh penjahat yang menyamar sebagai pembeli di Facebook Marketplace. Saat pengguna mencantumkan produk di Facebook Marketplace, calon pembeli menunjukkan minat dan mengirimkan jumlah yang lebih besar daripada harga yang diminta.
Penipu menggunakan cek palsu, kartu kredit curian, atau dana palsu untuk mengirim uang. Pembeli mengakui kesalahan mengirim uang lebih dan meminta pengguna mengirimkan sisa jumlah sebagai pengembalian dana. Ketika kartu kredit atau debit dilaporkan dicuri kepada pihak berwenang, pembayaran di rekening pengguna dibatalkan, sehingga pengguna tidak punya apa-apa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo
-
Registrasi SIM Pakai Face Recognition Mulai 2026, Solusi Keamanan atau Ancaman bagi Konter Pulsa?
-
Amazfit Active Max Debut: Baterai Tahan 25 Hari, Usung Layar AMOLED 3.000 Nits
-
6 HP RAM 12 GB Termurah Mulai Rp1 Jutaan, Performa Ngebut untuk Aktivitas Harian
-
Spesifikasi Honor Win: HP Gaming dengan Baterai 10.000 mAh dan Layar Gahar 185 Hz
-
WhatsApp Pecahkan Rekor Tiap Tahun Baru, Ini Deretan Fitur Seru yang Hadir di 2025
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025: Ada Icon 113-115 dan Hadiah 2026
-
4 HP Harga Rp2 Jutaan RAM 8 GB Layar AMOLED Masih Worth di Tahun 2026