Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku takut dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Ia bercerita, ancaman AI bisa menggantikan manusia bisa terjadi ketika teknologi itu memahami ilmu filsafat.
"Saya sering diskusi dengan teman-teman Kominfo, satu hal yang saya takut dari AI ini, ketika AI bisa berfilsafat. Ketika AI bisa berfilsafat, sudah enggak diperlukan lagi manusia," katanya dalam acara Google AI untuk Indonesia Emas 2045 di Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Ia menilai kalau AI harus tetap menjaga manusia dan kemanusiaan. Sebab itu adalah bagian paling mendasar dari AI.
Untuk mengantisipasi adanya risiko pemanfaatan AI, Budi Arie menyatakan berbagai organisasi internasional dan negara di dunia telah mulai menyusun tata kelola kecerdasan buatan.
Misalnya ada Singapore’s AI Verify di tahun 2020, China’s New AI Regulations tahun 2023, Brazil’s AI Bill on the use of AI tahun 2023, serta US Executive Order tahun 2023 yang bertujuan melindungi hak konsumen, mendorong inovasi, dan persaingan usaha.
“Ada UNESCO Recommendation on the Ethics of AI (2021) yang membahas etika pengembangan dan penggunaan AI berdasarkan prinsip keamanan, proporsionalitas, HAM, dan keberlanjutan di tahun 2024,” tuturnya.
Menkominfo menyatakan Indonesia juga menjadi salah satu negara sponsor PBB dalam menerapkan prinsip inklusivitas dan HAM dalam pengembangan AI.
“Melalui inisiatif Global Digital Compact (2024) dan UN General Assembly Resolution on AI on Seizing the Opportunities of Safe, Secure and Trustworthy Artificial Intelligence Systems for Sustainable Development,” jelasnya.
Baca Juga: Produser Tegaskan Film Beyond the Spider-Verse Tak akan Gunakan AI Art
Berita Terkait
-
Produser Tegaskan Film Beyond the Spider-Verse Tak akan Gunakan AI Art
-
Menkominfo Budi Arie: Menyedihkan, Baru 30% ASN yang Siap Transformasi Digital
-
Google Investasi Rp 243 Miliar di Asia Pasifik, Termasuk Indonesia
-
Realme GT 6 Meluncur 20 Juni, HP Gaming dengan Fitur AI
-
Pengusaha Bingung Polisi Bisa Blokir Internet lewat RUU Polri, Pertanyakan Peran Kominfo
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
Terkini
-
Google Ubah Tampilan Logo G, Sentuhan Gradasi Bikin Makin Elegan
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
-
57 Kode Redeem FF Terupdate 30 September 2025: Klaim Incubator Voucher, Bundle, dan Skin Gratis
-
Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 September 2025, Klaim 2.000 Gems hingga Nike Phantom 6
-
Lagi Viral, Ini Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Edit Foto Estetik Kena Angin di Jendela Mobil
-
Resmi Dikonfirmasi, Electronic Arts Ungkap Investor Saudi Bakal Akuisisi Mereka
-
HP Baru Motorola Pesaing iPhone Air: Moto X70 Segera Rilis
-
59 Kode Redeem FF Max Terbaru 30 September: Raih Ninja Bundle, M4A1 dan Diamond
-
RTX 50 Series Hadir! NVIDIA Ungkap Cara Laptop Gaming Jadi Mesin AI untuk Mahasiswa
-
25 Kode Redeem FC Mobile 30 September: Klaim Pemain Bintang, Gem, dan Elite Pack Gratis!