Suara.com - Apa itu aplikasi Bloatware yang sering dikeluhkan oleh pemilik smartphone. Apakah aplikasi ini berbahaya? Apa bedanya bloatware dengan aplikasi lainnya?
Sebagaimana diketahui, setiap pengguna ponsel pintar hampir selalu memiliki keluhan terhadap produk yang mereka gunakan.
Salah satu yang paling sering dikeluhkan adalah masalah penyimpanan. Terkadang, penyimpanan ponsel pintar terasa cepat sekali penuh.
Hal ini membuat pengguna kesulitan untuk menambahkan file atau hanya sekadar mengambil foto dengan perangkat mereka.
Yang menjadi pertanyaan, terkadang penyimpanan ponsel cepat penuh padahal tak banyak aplikasi yang sudah didownload oleh pemilik.
Jika itu adalah permasalahan Anda, mungkin ponsel Anda memiliki banyak sekali aplikasi Bloatware di dalamnya.
Apa Itu Aplikasi Bloatware?
Secara garis besar, Bloatware merupakan aplikasi bawaan dari ponsel yang terkadang tidak memiliki fungsi penting untuk pengguna.
Bloatware sering kali diinstal sebelumnya oleh vendor, produsen, atau operator sebagai bentuk pemasaran untuk memberikan pelayanan langsung kepada konsumen.
Baca Juga: Apa Itu Frugal Living? Gaya Hidup Hemat dan Cerdas ala Anak Muda Masa Kini
Biasanya, aplikasi Bloatware ini sulit dihapus sehingga membuat pengguna merasa jengkel karena hanya membuat memori ponsel penuh dan perangkat jadi lemot.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi apakah aplikasi tersebut Bloatware atau bukan, berikut adalah beberapa di antara caranya.
Cara mendeteksi apakah aplikasi Bloatware atau bukan
1. Aplikasi atau program sulit untuk dihapus
Dalam kebanyakan kasus, bloatware lebih sulit untuk dihapus dibandingkan aplikasi biasa. Bahkan mungkin masih akan muncul di daftar aplikasi Anda setelah Anda menghapusnya.
2. Anda tidak mengenali aplikasi atau programnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
14 Kode Redeem FC Mobile 17 September 2025: Dapatkan Paket Lengkap Kiper Tangguh Oliver Kahn
-
34 Kode Redeem FF 17 September 2025, Temukan Outfit Panda hingga Skin Scar Megalodon Alpha
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!