Suara.com - Skin Android khusus dari Xiaomi, MIUI, hingga kini masih menjadi perdebatan di kalangan pengguna HP Xiaomi, khususnya setelah hadirnya HyperOS.
Beberapa pengguna menyebut bahwa MIUI terkadang mendapat reputasi buruk. Berikut ini beberapa kekurangan MIUI yang membuatnya tidak disukai sebagian besar pengguna HP Xiaomi:
1. Bloatware dan iklan
Salah satu keluhan umum tentang MIUI adalah bloatware. Sebagian besar perangkat Xiaomi dilengkapi dengan aplikasi pra-instal yang tidak memberikan banyak manfaat bagi sebagian besar pengguna.
Pasalnya, itu memperlambat perangkat seiring waktu dan menghabiskan ruang penyimpanan.
Selain itu, MIUI diketahui telah dikritik karena iklannya di elemen antarmuka pengguna dalam aplikasi sistem, pada halaman pemindaian keamanan, folder aplikasi, dan bahkan menu pengaturan, sehingga banyak pengguna mengatakan bahwa ini adalah sebuah kesalahan karena mengganggu.
2. Kustomisasi berat
Meskipun penyesuaian tingkat mendalam seperti itu bisa memanjakan banyak pengguna yang ingin mempersonalisasi perangkat hingga ke seluk beluknya, versi Android MIUI sering disebut sebagai intrusi berlebihan.
Ada begitu banyak perbedaan pada tampilan Android bawaan sehingga hampir membuat penggunanya merasa lebih rendah dibandingkan desain Android murni yang lebih bersih.
Baca Juga: Cara Mengubah Warna Keyboard di HP Android, Jadi Lebih Menarik!
Penyesuaiannya sangat berat sehingga peluncuran pembaruan baru lebih lambat dari biasanya, mengingat Xiaomi memerlukan waktu lebih lama untuk merombak MIUI agar selaras dengan versi Android terbaru.
3. Masalah privasi
Privasi adalah masalah serius lainnya bagi pengguna MIUI, karena beberapa laporan di masa lalu yang mempertanyakan cara MIUI menangani data pengguna, dan beberapa orang menuduh data yang sama dikirim ke server yang berlokasi di wilayah dengan perlindungan privasi yang sangat buruk.
Meskipun Xiaomi telah mengambil tindakan untuk menanggapi kekhawatiran ini, keraguan masih tetap ada di kalangan pengguna yang sadar akan privasi.
4. Kinerja sistem
Jika MIUI dirancang dengan mempertimbangkan beberapa fungsi tambahan, kelebihan fitur dan bobot tambahan pada lapisan UI mungkin terbukti terlalu berat bagi sistem, terutama pada model kelas bawah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
16 Kode Redeem FC Mobile 25 Desember 2025: Klaim George Best dan Paket Week 2 Gratis
-
5 Tablet Snapdragon Rp2 Jutaan, Anti Lemot untuk Anak Kuliahan
-
LiveStream Content Diversification: Solusi Baru untuk TikTok Live Streaming yang Lebih Engaging
-
36 Kode Redeem FF 25 Desember 2025: Bocoran Booyah Pass Diskon 30% dan Token Wayang Gratis
-
7 Game PC Berkualitas Diskon Besar Hari Natal: Mulai 30 Ribuan, Grafis Ciamik
-
Realme Pad 3 5G Segera Rilis: Bawa Dimensity 7300 dan Baterai 12.200 mAh
-
Ini Jadwal Peluncuran Realme Neo 8, Jadi Pesaing iQOO Z11 Turbo dan Moto X70 Ultra?
-
5 HP Paling 'Gaib' Akhir Tahun 2025, Stok Ludes Jadi Rebutan
-
HP Murah Itel City 200 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Usung Android 15
-
HP Murah Redmi A7 Pro dan POCO C81 Lolos Sertifikasi, Pakai Chip Unisoc