Suara.com - Hokky Situngkir resmi dilantik menjadi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Ia menggantikan posisi Samuel Abrijani yang mengundurkan diri, setelah terjadinya serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya. Seperti apa riwayat pendidikan dan karier Hokky Situngkir Dirjen Aptika baru.
Dalam mengemban tugas barunya, Hokky dipercaya pada bidang kepemimpinan dan tata kelola dalam organisasi. Kemudian ia juga diberi hak untuk melaksanakan program prioritas. Sebagai Dirjen Aptika baru, ia pun diharap mampu menyelesaikan masalah pemberantasan judi online serta memulihkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
Tugas lainnya yang tengah menanti adalah tentang aturan pelaksana Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (PDP), pengembangan ekosistem ekonomi digital, Peraturan Menkominfo (Permenkominfo) terkait Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Publik dan juga peningkatan literasi digital.
Ilmuwan dalam bidang teori kompleksitas ini dilantik langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, pada Jumat, 19 Juli 2024 lalu.
Jejak Pendidikan dan Karier Hokky Situngkir Dirjen Aptika Baru
Hokky Situngkir, Dirjen Aptika Kominfo baru dilahirkan pada tanggal 7 Februari 1978 di Siantar. Ia merupakan alumni SMAN 1 Medan.
Setelah lulus dari SMAN 1 Medan, Hokky kemudian melanjutkan pendidikannya di ITB atau Institut Teknologi Bandung. Hokky mengambil jurusan elektro dan lulus pada tahun 2001.
Pria kelahiran Siantar ini dulunya adalah sosok yang aktif di berbagai organisasi mahasiswa kampus. Ia bahkan pernah menjadi anggota majelis permusyawaratan mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Elektroteknik. Pengalamannya pun berlanjut jadi bagian dari tim materi orientasi studi keluarga mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Elektroteknik, dan lainnya.
Setelah lulus kuliah, sosoknya dikenal sebagai seorang ilmuwan Fisika Batik lewat salah satu buku yang ditulis berjudul "Fisika Batik: Jejak Sains Modern dalam Seni Tradisi Indonesia,".
Baca Juga: Adu Pendidikan Semuel Abrijani Pangerapan vs Hokky Situngkir Dirjen Aptika yang Baru, Lulusan Mana?
Buku tersebut mengungkap bahwa fisika ilmu bisa dipakai untuk menunjukkan keindahan batik. Selain itu, fisika juga dapat menciptakan desain batik melalui penggabungan pola-pola batik tradisional yang menggunakan aplikasi komputer.
Hokky Situngkir juga merupakan pendiri dan peneliti di Bandung Fe Institute. Saat ini, ia menjabat sebagai Dewan Ilmu Pengetahuan Departemen Sosiologi Komputasi Bandung Fe Institute.
Pria asal Sumatera Utara itu tercatat berhasil menguak rahasia batik, lagu daerah, pergerakan saham hingga Candi Borobudur dengan memadukan bermacam disiplin ilmu. Pencariannya itu bermula sejak tahun 2000, di mana dia menerapkan referensi terkait konflik horizontal di berbagai negara.
Informasi yang diunggah dalam situs web Bandung Fe Institute, menyatakan bahwa Hokky memiliki ketertarikan dalam lingkungan artifisial dan simulasi sosial. Ia pun mulai melakukan pendekatan komputasi dalam teori sosial dan sosiologi serta menerapkan model komputasi dalam sistem dinamis dan evolusioner, sampai mencakup pada bidang sosiologi, ekonomi, dan keuangan.
Selain jadi Kepala Departemen Sosiologi Komputasi, dirinya juga gemar menulis artikel dan soft-paper di berbagai portal media Indonesia. Hokky Situngkir turut aktif menggeluti berbagai bidang, seperti Teori Sosiologi, Psikologi Sosio-Dinamika, Studi Budaya, Ilmu Perilaku, Masyarakat Buatan, Pemrograman Berbasis Agen, Filsafat Ilmu Pengetahuan, serta Keuangan Komputasi.
Dikutip dari akun LinkedIn atas nama Hokky Situngkir, ia menggambarkan dirinya pernah menjadi peneliti di Surya Institute selama delapan tahun mulai dari 2005-2013. Lalu, menjadi Penasihat Teknologi Informasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman 2018-2019 serta Penasihat Senior Teknologi Informasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selama periode tahun 2019-2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Meta Rilis Fitur Akun Khusus Remaja ke Indonesia, Biar Anak Makin Aman Main Facebook
-
Facebook-Instagram Buka Suara soal Wacana Satu Orang Satu Akun Medsos di Indonesia
-
Xiaomi Rilis TWS dan Jam Edisi Emas ke Indonesia, Ini Harganya
-
6 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa di Bawah Rp2 Juta, Worth It Banget!
-
Sejarah yang Tersembunyi: Tengkorak 1 Juta Tahun Ungkap Masa Lalu Manusia yang Lebih Rumit
-
Acer Cari Tim Tim DOTA 2 dan Valorant Terbaik Indonesia untuk Predator League 2026, Incar Rp 6,6 M!
-
37 Kode Redeem FF 30 September 2025 Bikin Happy, Klaim Skin dan Bundle Gratis Biar Party
-
Daftar HP Samsung Bisa Pakai Galaxy AI, Edit Foto Jadi Mudah Tanpa Aplikasi
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Harga Xiaomi 15T Pro Tembus Rp 10 Jutaan di Indonesia, Ini Spesifikasinya